Awal Puasa Bulan Rajab 2019 1440 H Jatuh Pada Tanggal Berapa Hari - Pembahasan mengenai penetapan awal bulan rajab serta puasa sunnah yang terhubung di dalamnya, menjadi yang cukup penting untuk di sajikan mengingat hal ini berkaitan dengan amalan ibadah tahunan. Melihat dari beberapa sumber baik itu kalender hijriyah atau hasil hisab maka Awal 1 Bulan Rajab Jatuh Pada Hari Jum'at Tanggal 8 Maret 2019 Berarti puasa rajab bisa di mulai sejak hari tersebut, silahkan gunakan informasi ini untuk mengetahui tanggal puasa sunnah dibulan rajab ini.
Dalam hitungan kalender hijriyah, bulan rajab adalah bulan ke-7. Bulan ini termasuk juga salah sebulan haram (suci) serta/atau bulan yang dimuliakan. Karena adalah bulan haram, jadi tidaklah heran bila dikalangan penduduk muslim banyak yang lakukan amal-amalan ketaatan di bulan ini, termasuk juga menunaikan puasa bulan rajab 2019 jatuh pada tanggal Ada 4 (empat) bulan haram yang diketahui kebiasaan Islam, ketiganya dengan berurutan merupakan : Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, serta satunya merupakan bulan Rajab. Beberapa argumen mengapa bulan-bulan itu diberi nama bulan haram merupakan :
Pada bulan itu diharamkan beberapa pembunuhan. Beberapa orang Jahiliyyah juga yakini demikian., Pada bulan tersebut larangan untuk lakukan perbuatan haram lebih diutamakan dibanding bulan yang lain karena mulianya bulan itu. Demikian juga ketika itu sangat baik untuk lakukan amalan ketaatan. (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At Taubah ayat 36) Hadis-hadis Nabi yang menyarankan atau memerintah berpuasa dalam bulan- bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram serta Rajab) itu cukuplah jadi hujjah atau landasan tentang keutamaan puasa di bulan Rajab.
Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda " Puasalah pada bulan-bulan haram. " (Kisah Abu Dawud, Ibnu Majah, serta Ahmad). Hadis yang lain merupakan kisah al-Nasa'i serta Abu Dawud (serta disahihkan oleh Ibnu Huzaimah) : " Usamah berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tidak lihat Rasul lakukan puasa (sunnah) sekitar yang Rasul kerjakan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab : 'Bulan Sya'ban merupakan bulan pada Rajab serta Ramadan yang dilupakan oleh banyak orang. ' " Menurut as-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam pemkajian puasa sunnah, ungkapan Nabi, " Bulan Sya'ban merupakan bulan pada Rajab serta Ramadan yang dilupakan banyak orang " itu dengan implisit tunjukkan jika bulan Rajab juga disunnahkan lakukan puasa di dalamnya.
Keutamaan berpuasa pada bulan haram juga diriwayatkan dalam hadis sahih imam Muslim. Bahkan juga berpuasa didalam bulan-bulan mulia ini dimaksud Rasulullah menjadi puasa yang paling penting sesudah puasa Ramadan. Nabi bersabda : “Seutama-utama puasa sesudah Ramadan merupakan puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, serta Rajab). Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din mengatakan jika kesunnahan berpuasa jadi lebih kuat bila dikerjakan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah). Hari- hari utama ini bisa diketemukan pada setiap tahun, setiap bulan serta setiap minggu. Berkaitan siklus bulanan ini Al-Ghazali mengatakan jika Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram serta sya’ban. Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum di samping dzulqa’dah, dzul hijjah, serta muharram.
Dijelaskan dalam Kifayah al-Akhyar, jika bulan yang paling penting untuk berpuasa sesudah Ramadan merupakan bulan- bulan haram yakni dzulqa’dah, dzul hijjah, rajab serta muharram. Diantara ke empat bulan itu yang paling penting untuk puasa merupakan bulan al-muharram, lalu Sya’ban. Akan tetapi menurut Syaikh Al-Rayani, bulan puasa yang utama sesudah al-Muharram merupakan Rajab. Berkaitan hukum puasa serta beribadah pada Rajab, Imam Al-Nawawi mengatakan, sudah jelas serta shahih kisah jika Rasul SAW suka pada puasa serta perbanyak beribadah di bulan haram, serta Rajab merupakan satu diantara bulan haram, jadi saat tidak ada larangan spesial puasa serta beribadah di bulan Rajab, jadi tidak ada satu kemampuan untuk melarang puasa Rajab serta beribadah yang lain di bulan Rajab” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).
Islam memberikan ruangan seluas mungkin saja pada pengikutnya untuk melaksanakan ibadah. Tidak hanya diperintah kerjakan beribadah harus, umat Islam disarankan juga melakukan beribadah sunah. Walau pintu beribadah di buka lebar, akan tetapi amalan yang dikerjakan harus mendapatkan legitimasi didalam syariat. Diantara beribadah yang seringkali dipermasalahkan adalah puasa Rajab. Sebagian orang memiliki pendapat jika puasa Rajab tidak diijinkan, sebutan lain bid’ah, karena tidak ada dalil spesifik yang membolehkannya. Bahkan juga, hadits-hadits keutamaan puasa di bulan Rajab umumnya dhaif serta maudhu’.
Akan tetapi apa kekurangan dalil itu beresiko pada ketidakbolehan puasa di bulan Rajab? Jawabannya pasti tidak. Pertanyaan hukum puasa Rajab sempat ditanyakan Utsman bin Hakim pada Sa’id Ibnu Jubair. Dialog ke-2 orang ini direkam oleh Imam Muslim bin Hajaj dalam kitab Shahih-nya.
Berarti, " Utsman bin Hakim al-Anshari berkata, ‘Saya sempat menanyakan pada Sa’id Ibnu Jubair berkaitan puasa Rajab serta kami pada saat itu ada di bulan Rajab. Said menjawab, ‘Saya dengar Ibnu ‘Abbas berkata jika Rasulullah SAW berpuasa (beruntun) sampai kami menyangka Beliau SAW tetap berpuasa, serta Beliau tidak puasa (beruntun) sampai kami menyangka Beliau tidak puasa, ’” (HR Muslim).
Berkaitan hadis ini, terutamanya jawaban Sa’id Ibnu Jubair waktu di tanya hukum puasa Rajab, Imam An-Nawawi dalam Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim memiliki pendapat seperti berikut.
Berarti, “Istidlal yang dikerjakan Sa’id Ibnu Jubair memberikan tidak ada larangan serta kesunahan spesial puasa di bulan Rajab. Hukumnya disamakan dengan puasa di bulan yang lain, karena tidak ada larangan serta kesunahan spesial berkaitan puasa Rajab. Namun hukum asal puasa merupakan sunah. Didalam Sunan Abu Dawud dijelaskan Rasulullah SAW menyarankan puasa di bulan haram (bulan-bulan terhormat). Sesaat Rajab termasuk juga bulan haram. ”
Berdasar pada saran Imam An-Nawawi ini, hukum puasa di bulan Rajab merupakan sunah. Saran ini berpatokan pada hukum asal puasa tersebut, bisa dikerjakan kapan juga terkecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa seperti hari raya Idhul Fitri serta Idhul Adha. Selain itu, ada hadits yang diambil oleh Abu Dawud didalam Sunan-nya yang memberikan saran (kesunahan) puasa di bulan haram. Sesaat Rajab termasuk juga bulan haram. awal puasa bulan rajab 2019 1440 H jatuh pada tanggal berapa hari waalaikum Sallam WrWb.
Dalam hitungan kalender hijriyah, bulan rajab adalah bulan ke-7. Bulan ini termasuk juga salah sebulan haram (suci) serta/atau bulan yang dimuliakan. Karena adalah bulan haram, jadi tidaklah heran bila dikalangan penduduk muslim banyak yang lakukan amal-amalan ketaatan di bulan ini, termasuk juga menunaikan puasa bulan rajab 2019 jatuh pada tanggal Ada 4 (empat) bulan haram yang diketahui kebiasaan Islam, ketiganya dengan berurutan merupakan : Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, serta satunya merupakan bulan Rajab. Beberapa argumen mengapa bulan-bulan itu diberi nama bulan haram merupakan :
Pada bulan itu diharamkan beberapa pembunuhan. Beberapa orang Jahiliyyah juga yakini demikian., Pada bulan tersebut larangan untuk lakukan perbuatan haram lebih diutamakan dibanding bulan yang lain karena mulianya bulan itu. Demikian juga ketika itu sangat baik untuk lakukan amalan ketaatan. (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At Taubah ayat 36) Hadis-hadis Nabi yang menyarankan atau memerintah berpuasa dalam bulan- bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram serta Rajab) itu cukuplah jadi hujjah atau landasan tentang keutamaan puasa di bulan Rajab.
Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda " Puasalah pada bulan-bulan haram. " (Kisah Abu Dawud, Ibnu Majah, serta Ahmad). Hadis yang lain merupakan kisah al-Nasa'i serta Abu Dawud (serta disahihkan oleh Ibnu Huzaimah) : " Usamah berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tidak lihat Rasul lakukan puasa (sunnah) sekitar yang Rasul kerjakan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab : 'Bulan Sya'ban merupakan bulan pada Rajab serta Ramadan yang dilupakan oleh banyak orang. ' " Menurut as-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam pemkajian puasa sunnah, ungkapan Nabi, " Bulan Sya'ban merupakan bulan pada Rajab serta Ramadan yang dilupakan banyak orang " itu dengan implisit tunjukkan jika bulan Rajab juga disunnahkan lakukan puasa di dalamnya.
Keutamaan berpuasa pada bulan haram juga diriwayatkan dalam hadis sahih imam Muslim. Bahkan juga berpuasa didalam bulan-bulan mulia ini dimaksud Rasulullah menjadi puasa yang paling penting sesudah puasa Ramadan. Nabi bersabda : “Seutama-utama puasa sesudah Ramadan merupakan puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, serta Rajab). Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din mengatakan jika kesunnahan berpuasa jadi lebih kuat bila dikerjakan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah). Hari- hari utama ini bisa diketemukan pada setiap tahun, setiap bulan serta setiap minggu. Berkaitan siklus bulanan ini Al-Ghazali mengatakan jika Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram serta sya’ban. Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum di samping dzulqa’dah, dzul hijjah, serta muharram.
Dijelaskan dalam Kifayah al-Akhyar, jika bulan yang paling penting untuk berpuasa sesudah Ramadan merupakan bulan- bulan haram yakni dzulqa’dah, dzul hijjah, rajab serta muharram. Diantara ke empat bulan itu yang paling penting untuk puasa merupakan bulan al-muharram, lalu Sya’ban. Akan tetapi menurut Syaikh Al-Rayani, bulan puasa yang utama sesudah al-Muharram merupakan Rajab. Berkaitan hukum puasa serta beribadah pada Rajab, Imam Al-Nawawi mengatakan, sudah jelas serta shahih kisah jika Rasul SAW suka pada puasa serta perbanyak beribadah di bulan haram, serta Rajab merupakan satu diantara bulan haram, jadi saat tidak ada larangan spesial puasa serta beribadah di bulan Rajab, jadi tidak ada satu kemampuan untuk melarang puasa Rajab serta beribadah yang lain di bulan Rajab” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).
Islam memberikan ruangan seluas mungkin saja pada pengikutnya untuk melaksanakan ibadah. Tidak hanya diperintah kerjakan beribadah harus, umat Islam disarankan juga melakukan beribadah sunah. Walau pintu beribadah di buka lebar, akan tetapi amalan yang dikerjakan harus mendapatkan legitimasi didalam syariat. Diantara beribadah yang seringkali dipermasalahkan adalah puasa Rajab. Sebagian orang memiliki pendapat jika puasa Rajab tidak diijinkan, sebutan lain bid’ah, karena tidak ada dalil spesifik yang membolehkannya. Bahkan juga, hadits-hadits keutamaan puasa di bulan Rajab umumnya dhaif serta maudhu’.
Akan tetapi apa kekurangan dalil itu beresiko pada ketidakbolehan puasa di bulan Rajab? Jawabannya pasti tidak. Pertanyaan hukum puasa Rajab sempat ditanyakan Utsman bin Hakim pada Sa’id Ibnu Jubair. Dialog ke-2 orang ini direkam oleh Imam Muslim bin Hajaj dalam kitab Shahih-nya.
Berarti, " Utsman bin Hakim al-Anshari berkata, ‘Saya sempat menanyakan pada Sa’id Ibnu Jubair berkaitan puasa Rajab serta kami pada saat itu ada di bulan Rajab. Said menjawab, ‘Saya dengar Ibnu ‘Abbas berkata jika Rasulullah SAW berpuasa (beruntun) sampai kami menyangka Beliau SAW tetap berpuasa, serta Beliau tidak puasa (beruntun) sampai kami menyangka Beliau tidak puasa, ’” (HR Muslim).
Berkaitan hadis ini, terutamanya jawaban Sa’id Ibnu Jubair waktu di tanya hukum puasa Rajab, Imam An-Nawawi dalam Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim memiliki pendapat seperti berikut.
Berarti, “Istidlal yang dikerjakan Sa’id Ibnu Jubair memberikan tidak ada larangan serta kesunahan spesial puasa di bulan Rajab. Hukumnya disamakan dengan puasa di bulan yang lain, karena tidak ada larangan serta kesunahan spesial berkaitan puasa Rajab. Namun hukum asal puasa merupakan sunah. Didalam Sunan Abu Dawud dijelaskan Rasulullah SAW menyarankan puasa di bulan haram (bulan-bulan terhormat). Sesaat Rajab termasuk juga bulan haram. ”
Berdasar pada saran Imam An-Nawawi ini, hukum puasa di bulan Rajab merupakan sunah. Saran ini berpatokan pada hukum asal puasa tersebut, bisa dikerjakan kapan juga terkecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa seperti hari raya Idhul Fitri serta Idhul Adha. Selain itu, ada hadits yang diambil oleh Abu Dawud didalam Sunan-nya yang memberikan saran (kesunahan) puasa di bulan haram. Sesaat Rajab termasuk juga bulan haram. awal puasa bulan rajab 2019 1440 H jatuh pada tanggal berapa hari waalaikum Sallam WrWb.