Isra Miraj 2019 1440 H Jatuh Pada Tanggal Berapa Bulan Rajab - Isra Miraj adalah momen maha dahsyat yang dihadapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Awal mulanya, tidak ada satu juga manusia yang merasakannya. Meniti perjalanan superkilat lantas naik ke langit sampai sidratul muntaha. Banyak momen yang dihadapi Rasulullah pada saat isra miraj semenjak pemberangkatan sampai kembali. Apa momen itu, bagaimana kisahnya serta hikmah dan ibrah apa yang dapat diambil? Di bawah ini bahasan selengkapnya.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menuturkan, isra (اسرى) atau sara (سرى) ini berarti perjalanan pada malam hari. Dengan arti, isra’ ialah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam satu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina.
Untuk memahami kapan isra mi'raj nabi saw terjadi yaitu pada tanggal 27 rajab menurut banyak keterangan, sekarang pada kalender hijriyah bulan rajab 2019 kapan. Melihat kalender hijriyah 140 h yang sedah beredar d masyarakat maka 27 Bulan Rajab Jatuh Pada Hari Rabu 3 April 2019 Pada malam tersebut kita bisa mengisinya dengan berbagai amal kebaikan dan meningkatan peribadahan lainnya.
“Maha Suci Allah, yang sudah memperjalankan hamba-Nya dalam satu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang sudah Kami berkahi sekelilingnya supaya Kami tunjukkan padanya beberapa dari pertanda (kebesaran) Kami. Sebenarnya Dia ialah Maha Dengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Isra‘: 1)
Mi’raj dengan bhs ini berarti naik. Dengan arti ialah naiknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke sidratul muntaha. Dalam Al Qur’an, mi’raj ini disinggung dalam surat An Najm.
وَلَقَدْ رَآَهُ نَزْلَةً أُخْرَى
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى
عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى
إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى
مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى
لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى
“Dan sebenarnya Muhammad sudah lihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada saat yang lainnya, (yakni) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga rumah, (Muhammad lihat Jibril) saat Sidratil Muntaha diliputi oleh suatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu serta tidak (juga) melampauinya. Sebenarnya dia sudah lihat sebahagian pertanda (kekuasaan) Tuhannya yang terbesar.” (QS. An-Najm: 13-18)
Saat menafsirkan ayat ini, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menuturkan jika sidratul muntaha ialah tempat paling tinggi di langit sebagai batas ujung pengetahuan serta amal kegiatan beberapa makhluk. Tidak seseorang makhluk juga tahu apakah yang berada di belakangnya.
“Tempat ini diserupakan dengan as sidrah yang berarti pohon nabk karena mereka bergabung dibawah teteduhannya. Di dekat sidratul muntaha ada surga Al Ma’wa yaitu rumah arwah beberapa orang mukmin yang bertaqwa,” jelas Syaikh Wahbah Az Zuhaili.
Tanggal Terjadinya Isra Miraj
Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah-nya, Ar Rahiqul Makhtum, menuturkan enam saran kapan terjadinya Isra miraj.
1. Momen Isra’ berlangsung pada tahun saat Rasulullah memperoleh wahyu pertama. Ini adalah saran Ath Thabari.
2. Isra miraj berlangsung lima tahun sesudah Rasulullah diutus jadi Nabi. Saran ini dikuatkan oleh An Nawawi serta Al Qurthubi.
3. Isra miraj berlangsung saat malam 27 Rajab tahun 10 kenabian. Saran ini diambil oleh Allamah Al Manshurfuri.
4. Momen ini berlangsung 16 bulan sebelum pindah, persisnya pada bulan Ramadhan tahun 12 kenabian.
5. Momen ini berlangsung 1 tahun 2 bulan sebelum pindah, persisnya pada bulan Muharram tahun 13 kenabian.
6. Berlangsung 1 tahun sebelum pindah, persisnya pada bulan Rabiul Awal tahun 13 kenabian.
Prof. Dr. Muhammad Sameh Said dalam buku Sirah Nabawiyah-nya, Muhammad Sang Yatim, menuturkan jika momen isra miraj berlangsung saat malam 27 Rajab, akan tetapi beberapa ulama berlainan saran tentang tahunnya.
Sedang Prof. Dr. Muhammad Ali Ash Shalabi dalam buku Sirah Nabawiyah-nya menyatakan jika isra miraj berlangsung setahun sebelum pindah ke Madinah.
Isra Miraj menjadi Tasliyah
Isra miraj adalah tasliyah (hiburan) dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang dirundung duka sampai menyebutkan amul huzn (tahun duka cita).
Kenapa beliau berduka? Ada banyak karena. Pertama, istri beliau Khadijah radhiyallahu ‘anha meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun 10 kenabian.
Khadijah ialah istri pertama Rasulullah yang begitu beliau sayangi. Semenjak Rasulullah mendapatkan wahyu, Khadijah ialah orang pertama yang mensupport beliau. Saat kembali dari gua hira’ dalam keadaan demam, Rasulullah mohon pada Khadijah “zammilunii.. zammilinuii..” Selimuti aku… selimuti saya. Lantas Khadijah menyelimutinya beliau, menentramkan beliau, berikan motivasi serta menghidupkan optimisme jika yang hadir pada beliau ialah kebaikan.
Khadijah adalah orang yang pertama beriman serta mensupport dakwah beliau. Waktu Rasulullah memerlukan dana untuk dakwahnya tidak tahu memerdekakan budak, menolong fakir miskin atau kepentingan yang lain, Khadijah yang mendukung beliau dengan hartanya. Khadijah juga yang memberikan beliau keturunan termasuk juga Fatimah. Khadijah juga yang dengan posisi mulianya membuat perlindungan Rasulullah.
Karena itu wafatnya Khadijah adalah duka sendiri buat Rasulullah. Bagaimana mungkin kehilangan pendamping hidup sejati serta simpatisan dakwah utama bukan satu duka?
Tidak berselang lama sesudah Khadijah meninggal dunia, paman beliau Abu Thalib juga meninggal dunia. Walau tidak ingin masuk Islam, Abu Thalib ialah pembela sejati Rasulullah. Beliau yang selalu pasang tubuh waktu beberapa orang kafir Quraisy menyakiti Rasulullah atau akan mencelakakannya.
Seperginya Khadijah serta Abu Thalib, tempat Rasulullah makin terjepit. Intimidasi kafir Quraisy makin menjadi-jadi. Dakwah di Makkah terasanya tak akan mempunyai celah untuk berjalan.
Akan tetapi Rasulullah tidak ingin berdiam diri. Dakwah di Makkah dibatasi, beliau juga berusaha dakwah ke luar Makkah. Beliau pergi ke Thaif dengan keinginan disana dakwah di terima. Akan tetapi apakah yang berlangsung? Masyarakat Thaif malah mengusir Rasulullah serta melempari dengan batu sampai kaki beliau berdarah.
Sesudah alami amul huzn berikut, Allah Subhanahu wa Ta’ala meng-isra’-kan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau dipertunjukkan pertanda kekuasaan Allah dari mulai perjalanan yang super kilat ke Baitul Maqdis, mengimami beberapa Nabi disana, lalu naik ke sidratul muntaha, berjumpa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala serta mendapatkan perintah sholat lima waktu, juga dipertunjukkan surga serta neraka. Semua serangkaian momen itu adalah tasliyah buat beliau.
Simak juga: Sholawat Nabi
Cerita Komplet Isra Miraj
Selesai shalat isya’ serta beristirahat sesaat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang waktu itu berbaring di Masjidil Haram didatangi malaikat Jibril. Dada beliau dibelah.
“Lalu hatiku di keluarkan serta dicuci dengan air zamzam lalu dikembalikan ke tempatnya serta memenuhinya dengan iman serta hikmah,” sabda beliau dalam kisah Imam Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah.
Kemudian didatangkanlah buraq yang nanti jadi kendaraan beliau pada saat isra. Buraq satu akar kata dengan barq yang berarti kilat.
“Didatangkan kepadaku Buraq –yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, tambah tinggi dari keledai serta lebih pendek dari bighal, ia menempatkan jalannya sejauh pandangannya,” sabda Rasulullah dalam kisah Imam Muslim dari Anas bin Malik.
Setiba di Masjidil Aqsa, beliau shalat dua rakaat, mengimami ruh beberapa Nabi. Selesai shalat serta keluar dari Masjid Al Aqsa, Malaikat Jibril hadir membawa dua wadah minuman. Satu berisi susu serta satu lagi khamar. Rasulullah juga pilih susu. “Sungguh engkau sudah pilih kesucian,” kata Jibril dalam kelanjutan hadits itu.
Mi’raj juga diawali. Rasulullah naik buraq bersama dengan Jibril sampai datang di langit pertama. Mari kita baca cerita beliau dalam hadits yang panjang, kelanjutan dari hadits Shahih Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah diatas.
“Lalu saya dibawa diatas punggung Buraq serta Jibril juga pergi bersamaku sampai saya sampai ke langit dunia lantas dia memohon dibukakan pintu langit.
Dia di tanya, “Siapakah ini?”
Ia menjawab, “Jibril.”
Jibril di tanya lagi, “Siapakah yang bersamamu?”
Jibril menjawab, “Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus?”
“Dia sudah diutus.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Adam ‘alaihis salam. Ia menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.
Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke-2. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa dengan dua orang sepupuku yakni Isa bin Maryam serta Yahya bin Zakaria ‘alaihimussalam. Karena itu kedua-duanya menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.
Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke-3. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Yusuf yang sudah dianugerahi 1/2 dari ketampanan manusia sejagat. Karena itu Yusuf menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.
Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke empat. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Idris ‘alaihissalam. Ia menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku. Allah sudah berfirman untuk dia, “dan kami sudah mengangkatnya ke tempat yang tinggi.”
Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke lima. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Harun. Dia menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.
Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke enam. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Musa lantas dia menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.
Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke-7. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang tengah menumpukan punggungnya di Baitul makmur. Dimana tempat itu sehari-harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat serta mereka tidak kembali selanjutnya.
Lalu Buraq itu pergi bersamaku ke sidratul muntaha yang lebar daun-daunnya seperti telinga gajah serta besar buah-buahnya seperti tempayan besar. Ketika perintah Allah penuhi sidratul muntaha, sidratul muntaha beralih serta tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang dapat menuturkan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya. Karena itu Allah memberikan wahyu serta mengharuskan kepadaku sholat 50 kali dalam satu hari tadi malam.
Lalu saya turun serta berjumpa Musa lantas ia menanyakan, “Apa yang diharuskan Rabbmu pada umatmu?”
Saya menjawab, “Sholat 50 kali.”
Musa berkata, “Kembalilah pada Rabbmu, mintalah kemudahan karena sebenarnya umatmu akan tidak dapat lakukan hal tersebut. Sebenarnya saya sudah menguji Bani Israel serta saya sudah mengetahui bagaimana fakta mereka.”
“Aku akan kembali pada Rabbku.”
Lantas saya meminta, “Ya Rabb, berilah kemudahan pada umatku.” Saya dikasih kemudahan lima sholat. Lantas saya kembali pada Musa ‘alaihis salam.
Saya berkata padanya, “Allah sudah memberi kemudahan lima kali.”
Musa menyampaikan, “Sesungguhnya umatmu akan tidak dapat lakukan hal tersebut, karena itu kembalilah pada Rabbmu serta mohon kemudahan.”
Saya selalu bolak-balik pada Rabbku dengan Musa sampai Rabbku berfirman, “Wahai Muhammad sebenarnya keharusan sholat itu lima kali dalam satu hari tadi malam. Tiap-tiap sholat mendapatkan pahala 10 kali lipat, karena itu 5 kali sholat sama juga dengan 50 kali sholat. Barangsiapa punya niat lakukan satu kebaikan yang dia tidak melaksanakannya karena itu dicatat untuk dia satu kebaikan. Apabila ia melaksanakannya, karena itu dicatat untuk dia sepuluh kebaikan. Barangsiapa punya niat lakukan satu kejelekan akan tetapi dia tidak melaksanakannya karena itu kejelekan itu tidak dicatat benar-benar. Apabila ia mengerjakannya, karena itu dicatat menjadi satu kejelekan.”
Lalu saya turun sampai berjumpa Musa lantas saya katakan padanya. Karena itu ia menyampaikan, “Kembalilah pada Rabbmu serta mintalah kemudahan lagi.”
Saya menjawab, “Aku sudah berkali-kali kembali pada Rabbku sampai saya terasa malu kepadaNya.”
Ibrah serta Hikmah Isra’ Mi’raj
1. Sesudah masalah hadir silih bertukar, bahkan juga Rasulullah alami tahun duka cita, Allah memberikannya tasliyah (hiburan) dengan isra miraj ini.
2. Rasulullah pilih susu untuk beliau minum sebelum mi’raj lantas Jibril memujinya. Ini memperkuat jika Islam ialah agama fitrah serta kesucian.
3. Shalat Rasulullah bersama dengan beberapa Nabi di Baitul Maqdis tunjukkan posisi beliau menjadi pemimpin beberapa Nabi.
4. Sebenarnya Masjid Al Aqsha mempunyai keterhubungan erat dengan Masjidil Haram. Masjid Al Aqsha adalah tempat isra’ Rasulullah serta kiblat pertama umat Islam. Karena itu umat Islam mesti menyukai Masjid Al Aqsha serta mempertahankannya dari semua usaha penjajah Yahudi yang akan mencaplok serta merobohkannya.
5. Urgensi shalat serta kedudukannya yang agung. Bila perintah lainnya cukup hanya wahyu lewat Malaikat Jibril, perintah shalat langsung di turunkan Allah pada Rasulullah tiada penghubung Jibril. Shalat ini juga sebagai inti tasliyah (hiburan) buat hambaNya.
6. Rasulullah akan sampai babak baru yaitu pindah serta membangun negara Islam di Madinah. Karena itu Allah memurnikan barisan dakwah dengan isra miraj. Beberapa orang yang tidak kuat aqidahnya serta gampang goyang apa yang diyakininya, mereka murtad sesudah diberitahu mengenai isra miraj. Mengenai yang imannya kuat, mereka malah makin kuat imannya.
7. Keberanian Rasulullah tinggi sekali dalam berdakwah dengan mengemukakan isra miraj pada mereka. Walau mereka akan tidak yakin bahkan juga mencela serta mengolok-olok, Rasulullah masih mengemukakan. Beliau bahkan juga memberi bukti-bukti empiris pada kafir Quraisy walau mereka malah menuduh beliau menjadi tukang sihir.
8. Keimanan umat yang sangat prima ialah imannya Abu Bakar. Saat beberapa orang kafir Quraisy menyampaikan kabar jika Muhammad menyampaikan sudah isra miraj, beliau langsung mempercayainya. “Jika yang menyampaikan Rasulullah, saya yakin,” demikian nalar keimanan Abu Bakar hingga beliau mendapatkan titel Ash Shiddiq.
9. Rasulullah mengemukakan bahaya penyakit penduduk yang dilihatnya. Beliau dipertunjukkan bagaimana siksa untuk orang yang menyukai ghibah, orang yang berzina, orang yang makan harta anak yatim, dan sebagainya.
10. Beberapa teman dekat jadi perhatian pada Masjid Al Aqsha yang waktu itu ada dalam kekuasaan Romawi. Nantinya di waktu kekhalifahan Umar bin Khattab, Masjid Al Aqsha dapat dibebaskan.
Itulah artikel singkat mengenai tanggal isra mi'raj serta pembehasan seputar yang berkaitan dengan isra dan mi'rajnya baginda rasul saw termasuk puasa rajab 2018 dan yang lainnya. Semoga kita semua bisa mnegambil hikmah dengan adanya peristiwa di balik isra miraj ini.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menuturkan, isra (اسرى) atau sara (سرى) ini berarti perjalanan pada malam hari. Dengan arti, isra’ ialah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam satu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina.
Untuk memahami kapan isra mi'raj nabi saw terjadi yaitu pada tanggal 27 rajab menurut banyak keterangan, sekarang pada kalender hijriyah bulan rajab 2019 kapan. Melihat kalender hijriyah 140 h yang sedah beredar d masyarakat maka 27 Bulan Rajab Jatuh Pada Hari Rabu 3 April 2019 Pada malam tersebut kita bisa mengisinya dengan berbagai amal kebaikan dan meningkatan peribadahan lainnya.
“Maha Suci Allah, yang sudah memperjalankan hamba-Nya dalam satu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang sudah Kami berkahi sekelilingnya supaya Kami tunjukkan padanya beberapa dari pertanda (kebesaran) Kami. Sebenarnya Dia ialah Maha Dengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Isra‘: 1)
Mi’raj dengan bhs ini berarti naik. Dengan arti ialah naiknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke sidratul muntaha. Dalam Al Qur’an, mi’raj ini disinggung dalam surat An Najm.
وَلَقَدْ رَآَهُ نَزْلَةً أُخْرَى
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى
عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى
إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى
مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى
لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى
“Dan sebenarnya Muhammad sudah lihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada saat yang lainnya, (yakni) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga rumah, (Muhammad lihat Jibril) saat Sidratil Muntaha diliputi oleh suatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu serta tidak (juga) melampauinya. Sebenarnya dia sudah lihat sebahagian pertanda (kekuasaan) Tuhannya yang terbesar.” (QS. An-Najm: 13-18)
Saat menafsirkan ayat ini, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menuturkan jika sidratul muntaha ialah tempat paling tinggi di langit sebagai batas ujung pengetahuan serta amal kegiatan beberapa makhluk. Tidak seseorang makhluk juga tahu apakah yang berada di belakangnya.
“Tempat ini diserupakan dengan as sidrah yang berarti pohon nabk karena mereka bergabung dibawah teteduhannya. Di dekat sidratul muntaha ada surga Al Ma’wa yaitu rumah arwah beberapa orang mukmin yang bertaqwa,” jelas Syaikh Wahbah Az Zuhaili.
Tanggal Terjadinya Isra Miraj
Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah-nya, Ar Rahiqul Makhtum, menuturkan enam saran kapan terjadinya Isra miraj.
1. Momen Isra’ berlangsung pada tahun saat Rasulullah memperoleh wahyu pertama. Ini adalah saran Ath Thabari.
2. Isra miraj berlangsung lima tahun sesudah Rasulullah diutus jadi Nabi. Saran ini dikuatkan oleh An Nawawi serta Al Qurthubi.
3. Isra miraj berlangsung saat malam 27 Rajab tahun 10 kenabian. Saran ini diambil oleh Allamah Al Manshurfuri.
4. Momen ini berlangsung 16 bulan sebelum pindah, persisnya pada bulan Ramadhan tahun 12 kenabian.
5. Momen ini berlangsung 1 tahun 2 bulan sebelum pindah, persisnya pada bulan Muharram tahun 13 kenabian.
6. Berlangsung 1 tahun sebelum pindah, persisnya pada bulan Rabiul Awal tahun 13 kenabian.
Prof. Dr. Muhammad Sameh Said dalam buku Sirah Nabawiyah-nya, Muhammad Sang Yatim, menuturkan jika momen isra miraj berlangsung saat malam 27 Rajab, akan tetapi beberapa ulama berlainan saran tentang tahunnya.
Sedang Prof. Dr. Muhammad Ali Ash Shalabi dalam buku Sirah Nabawiyah-nya menyatakan jika isra miraj berlangsung setahun sebelum pindah ke Madinah.
Isra Miraj menjadi Tasliyah
Isra miraj adalah tasliyah (hiburan) dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang dirundung duka sampai menyebutkan amul huzn (tahun duka cita).
Kenapa beliau berduka? Ada banyak karena. Pertama, istri beliau Khadijah radhiyallahu ‘anha meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun 10 kenabian.
Khadijah ialah istri pertama Rasulullah yang begitu beliau sayangi. Semenjak Rasulullah mendapatkan wahyu, Khadijah ialah orang pertama yang mensupport beliau. Saat kembali dari gua hira’ dalam keadaan demam, Rasulullah mohon pada Khadijah “zammilunii.. zammilinuii..” Selimuti aku… selimuti saya. Lantas Khadijah menyelimutinya beliau, menentramkan beliau, berikan motivasi serta menghidupkan optimisme jika yang hadir pada beliau ialah kebaikan.
Khadijah adalah orang yang pertama beriman serta mensupport dakwah beliau. Waktu Rasulullah memerlukan dana untuk dakwahnya tidak tahu memerdekakan budak, menolong fakir miskin atau kepentingan yang lain, Khadijah yang mendukung beliau dengan hartanya. Khadijah juga yang memberikan beliau keturunan termasuk juga Fatimah. Khadijah juga yang dengan posisi mulianya membuat perlindungan Rasulullah.
Karena itu wafatnya Khadijah adalah duka sendiri buat Rasulullah. Bagaimana mungkin kehilangan pendamping hidup sejati serta simpatisan dakwah utama bukan satu duka?
Tidak berselang lama sesudah Khadijah meninggal dunia, paman beliau Abu Thalib juga meninggal dunia. Walau tidak ingin masuk Islam, Abu Thalib ialah pembela sejati Rasulullah. Beliau yang selalu pasang tubuh waktu beberapa orang kafir Quraisy menyakiti Rasulullah atau akan mencelakakannya.
Seperginya Khadijah serta Abu Thalib, tempat Rasulullah makin terjepit. Intimidasi kafir Quraisy makin menjadi-jadi. Dakwah di Makkah terasanya tak akan mempunyai celah untuk berjalan.
Akan tetapi Rasulullah tidak ingin berdiam diri. Dakwah di Makkah dibatasi, beliau juga berusaha dakwah ke luar Makkah. Beliau pergi ke Thaif dengan keinginan disana dakwah di terima. Akan tetapi apakah yang berlangsung? Masyarakat Thaif malah mengusir Rasulullah serta melempari dengan batu sampai kaki beliau berdarah.
Sesudah alami amul huzn berikut, Allah Subhanahu wa Ta’ala meng-isra’-kan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau dipertunjukkan pertanda kekuasaan Allah dari mulai perjalanan yang super kilat ke Baitul Maqdis, mengimami beberapa Nabi disana, lalu naik ke sidratul muntaha, berjumpa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala serta mendapatkan perintah sholat lima waktu, juga dipertunjukkan surga serta neraka. Semua serangkaian momen itu adalah tasliyah buat beliau.
Simak juga: Sholawat Nabi
Cerita Komplet Isra Miraj
Selesai shalat isya’ serta beristirahat sesaat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang waktu itu berbaring di Masjidil Haram didatangi malaikat Jibril. Dada beliau dibelah.
“Lalu hatiku di keluarkan serta dicuci dengan air zamzam lalu dikembalikan ke tempatnya serta memenuhinya dengan iman serta hikmah,” sabda beliau dalam kisah Imam Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah.
Kemudian didatangkanlah buraq yang nanti jadi kendaraan beliau pada saat isra. Buraq satu akar kata dengan barq yang berarti kilat.
“Didatangkan kepadaku Buraq –yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, tambah tinggi dari keledai serta lebih pendek dari bighal, ia menempatkan jalannya sejauh pandangannya,” sabda Rasulullah dalam kisah Imam Muslim dari Anas bin Malik.
Setiba di Masjidil Aqsa, beliau shalat dua rakaat, mengimami ruh beberapa Nabi. Selesai shalat serta keluar dari Masjid Al Aqsa, Malaikat Jibril hadir membawa dua wadah minuman. Satu berisi susu serta satu lagi khamar. Rasulullah juga pilih susu. “Sungguh engkau sudah pilih kesucian,” kata Jibril dalam kelanjutan hadits itu.
Mi’raj juga diawali. Rasulullah naik buraq bersama dengan Jibril sampai datang di langit pertama. Mari kita baca cerita beliau dalam hadits yang panjang, kelanjutan dari hadits Shahih Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah diatas.
“Lalu saya dibawa diatas punggung Buraq serta Jibril juga pergi bersamaku sampai saya sampai ke langit dunia lantas dia memohon dibukakan pintu langit.
Dia di tanya, “Siapakah ini?”
Ia menjawab, “Jibril.”
Jibril di tanya lagi, “Siapakah yang bersamamu?”
Jibril menjawab, “Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus?”
“Dia sudah diutus.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Adam ‘alaihis salam. Ia menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.
Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke-2. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa dengan dua orang sepupuku yakni Isa bin Maryam serta Yahya bin Zakaria ‘alaihimussalam. Karena itu kedua-duanya menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.
Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke-3. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Yusuf yang sudah dianugerahi 1/2 dari ketampanan manusia sejagat. Karena itu Yusuf menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.
Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke empat. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Idris ‘alaihissalam. Ia menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku. Allah sudah berfirman untuk dia, “dan kami sudah mengangkatnya ke tempat yang tinggi.”
Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke lima. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Harun. Dia menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.
Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke enam. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Musa lantas dia menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.
Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke-7. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang tengah menumpukan punggungnya di Baitul makmur. Dimana tempat itu sehari-harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat serta mereka tidak kembali selanjutnya.
Lalu Buraq itu pergi bersamaku ke sidratul muntaha yang lebar daun-daunnya seperti telinga gajah serta besar buah-buahnya seperti tempayan besar. Ketika perintah Allah penuhi sidratul muntaha, sidratul muntaha beralih serta tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang dapat menuturkan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya. Karena itu Allah memberikan wahyu serta mengharuskan kepadaku sholat 50 kali dalam satu hari tadi malam.
Lalu saya turun serta berjumpa Musa lantas ia menanyakan, “Apa yang diharuskan Rabbmu pada umatmu?”
Saya menjawab, “Sholat 50 kali.”
Musa berkata, “Kembalilah pada Rabbmu, mintalah kemudahan karena sebenarnya umatmu akan tidak dapat lakukan hal tersebut. Sebenarnya saya sudah menguji Bani Israel serta saya sudah mengetahui bagaimana fakta mereka.”
“Aku akan kembali pada Rabbku.”
Lantas saya meminta, “Ya Rabb, berilah kemudahan pada umatku.” Saya dikasih kemudahan lima sholat. Lantas saya kembali pada Musa ‘alaihis salam.
Saya berkata padanya, “Allah sudah memberi kemudahan lima kali.”
Musa menyampaikan, “Sesungguhnya umatmu akan tidak dapat lakukan hal tersebut, karena itu kembalilah pada Rabbmu serta mohon kemudahan.”
Saya selalu bolak-balik pada Rabbku dengan Musa sampai Rabbku berfirman, “Wahai Muhammad sebenarnya keharusan sholat itu lima kali dalam satu hari tadi malam. Tiap-tiap sholat mendapatkan pahala 10 kali lipat, karena itu 5 kali sholat sama juga dengan 50 kali sholat. Barangsiapa punya niat lakukan satu kebaikan yang dia tidak melaksanakannya karena itu dicatat untuk dia satu kebaikan. Apabila ia melaksanakannya, karena itu dicatat untuk dia sepuluh kebaikan. Barangsiapa punya niat lakukan satu kejelekan akan tetapi dia tidak melaksanakannya karena itu kejelekan itu tidak dicatat benar-benar. Apabila ia mengerjakannya, karena itu dicatat menjadi satu kejelekan.”
Lalu saya turun sampai berjumpa Musa lantas saya katakan padanya. Karena itu ia menyampaikan, “Kembalilah pada Rabbmu serta mintalah kemudahan lagi.”
Saya menjawab, “Aku sudah berkali-kali kembali pada Rabbku sampai saya terasa malu kepadaNya.”
Ibrah serta Hikmah Isra’ Mi’raj
1. Sesudah masalah hadir silih bertukar, bahkan juga Rasulullah alami tahun duka cita, Allah memberikannya tasliyah (hiburan) dengan isra miraj ini.
2. Rasulullah pilih susu untuk beliau minum sebelum mi’raj lantas Jibril memujinya. Ini memperkuat jika Islam ialah agama fitrah serta kesucian.
3. Shalat Rasulullah bersama dengan beberapa Nabi di Baitul Maqdis tunjukkan posisi beliau menjadi pemimpin beberapa Nabi.
4. Sebenarnya Masjid Al Aqsha mempunyai keterhubungan erat dengan Masjidil Haram. Masjid Al Aqsha adalah tempat isra’ Rasulullah serta kiblat pertama umat Islam. Karena itu umat Islam mesti menyukai Masjid Al Aqsha serta mempertahankannya dari semua usaha penjajah Yahudi yang akan mencaplok serta merobohkannya.
5. Urgensi shalat serta kedudukannya yang agung. Bila perintah lainnya cukup hanya wahyu lewat Malaikat Jibril, perintah shalat langsung di turunkan Allah pada Rasulullah tiada penghubung Jibril. Shalat ini juga sebagai inti tasliyah (hiburan) buat hambaNya.
6. Rasulullah akan sampai babak baru yaitu pindah serta membangun negara Islam di Madinah. Karena itu Allah memurnikan barisan dakwah dengan isra miraj. Beberapa orang yang tidak kuat aqidahnya serta gampang goyang apa yang diyakininya, mereka murtad sesudah diberitahu mengenai isra miraj. Mengenai yang imannya kuat, mereka malah makin kuat imannya.
7. Keberanian Rasulullah tinggi sekali dalam berdakwah dengan mengemukakan isra miraj pada mereka. Walau mereka akan tidak yakin bahkan juga mencela serta mengolok-olok, Rasulullah masih mengemukakan. Beliau bahkan juga memberi bukti-bukti empiris pada kafir Quraisy walau mereka malah menuduh beliau menjadi tukang sihir.
8. Keimanan umat yang sangat prima ialah imannya Abu Bakar. Saat beberapa orang kafir Quraisy menyampaikan kabar jika Muhammad menyampaikan sudah isra miraj, beliau langsung mempercayainya. “Jika yang menyampaikan Rasulullah, saya yakin,” demikian nalar keimanan Abu Bakar hingga beliau mendapatkan titel Ash Shiddiq.
9. Rasulullah mengemukakan bahaya penyakit penduduk yang dilihatnya. Beliau dipertunjukkan bagaimana siksa untuk orang yang menyukai ghibah, orang yang berzina, orang yang makan harta anak yatim, dan sebagainya.
10. Beberapa teman dekat jadi perhatian pada Masjid Al Aqsha yang waktu itu ada dalam kekuasaan Romawi. Nantinya di waktu kekhalifahan Umar bin Khattab, Masjid Al Aqsha dapat dibebaskan.
Itulah artikel singkat mengenai tanggal isra mi'raj serta pembehasan seputar yang berkaitan dengan isra dan mi'rajnya baginda rasul saw termasuk puasa rajab 2018 dan yang lainnya. Semoga kita semua bisa mnegambil hikmah dengan adanya peristiwa di balik isra miraj ini.