Bacaan Doa Niat Puasa Sunnah Bulan Rajab 2019

Isra Miraj 2019 1440 H Jatuh Pada Tanggal Berapa Bulan Rajab

Isra Miraj 2019 1440 H Jatuh Pada Tanggal Berapa Bulan Rajab - Isra Miraj adalah momen maha dahsyat yang dihadapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Awal mulanya, tidak ada satu juga manusia yang merasakannya. Meniti perjalanan superkilat lantas naik ke langit sampai sidratul muntaha. Banyak momen yang dihadapi Rasulullah pada saat isra miraj semenjak pemberangkatan sampai kembali. Apa momen itu, bagaimana kisahnya serta hikmah dan ibrah apa yang dapat diambil? Di bawah ini bahasan selengkapnya.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menuturkan, isra (اسرى) atau sara (سرى) ini berarti perjalanan pada malam hari. Dengan arti, isra’ ialah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam satu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina.

Untuk memahami kapan isra mi'raj nabi saw terjadi yaitu pada tanggal 27 rajab menurut banyak keterangan, sekarang pada kalender hijriyah bulan rajab 2019 kapan. Melihat kalender hijriyah 140 h yang sedah beredar d masyarakat maka 27 Bulan Rajab Jatuh Pada Hari Rabu 3 April 2019 Pada malam tersebut kita bisa mengisinya dengan berbagai amal kebaikan dan meningkatan peribadahan lainnya.

Tanggal Isra Miraj

“Maha Suci Allah, yang sudah memperjalankan hamba-Nya dalam satu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang sudah Kami berkahi sekelilingnya supaya Kami tunjukkan padanya beberapa dari pertanda (kebesaran) Kami. Sebenarnya Dia ialah Maha Dengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Isra‘: 1)

Mi’raj dengan bhs ini berarti naik. Dengan arti ialah naiknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke sidratul muntaha. Dalam Al Qur’an, mi’raj ini disinggung dalam surat An Najm.

وَلَقَدْ رَآَهُ نَزْلَةً أُخْرَى
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى
عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى
إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى
مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى
لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى

“Dan sebenarnya Muhammad sudah lihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada saat yang lainnya, (yakni) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga rumah, (Muhammad lihat Jibril) saat Sidratil Muntaha diliputi oleh suatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu serta tidak (juga) melampauinya. Sebenarnya dia sudah lihat sebahagian pertanda (kekuasaan) Tuhannya yang terbesar.” (QS. An-Najm: 13-18)

Saat menafsirkan ayat ini, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menuturkan jika sidratul muntaha ialah tempat paling tinggi di langit sebagai batas ujung pengetahuan serta amal kegiatan beberapa makhluk. Tidak seseorang makhluk juga tahu apakah yang berada di belakangnya.

“Tempat ini diserupakan dengan as sidrah yang berarti pohon nabk karena mereka bergabung dibawah teteduhannya. Di dekat sidratul muntaha ada surga Al Ma’wa yaitu rumah arwah beberapa orang mukmin yang bertaqwa,” jelas Syaikh Wahbah Az Zuhaili.
Tanggal Terjadinya Isra Miraj

Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah-nya, Ar Rahiqul Makhtum, menuturkan enam saran kapan terjadinya Isra miraj.

1. Momen Isra’ berlangsung pada tahun saat Rasulullah memperoleh wahyu pertama. Ini adalah saran Ath Thabari.

2. Isra miraj berlangsung lima tahun sesudah Rasulullah diutus jadi Nabi. Saran ini dikuatkan oleh An Nawawi serta Al Qurthubi.

3. Isra miraj berlangsung saat malam 27 Rajab tahun 10 kenabian. Saran ini diambil oleh Allamah Al Manshurfuri.

4. Momen ini berlangsung 16 bulan sebelum pindah, persisnya pada bulan Ramadhan tahun 12 kenabian.

5. Momen ini berlangsung 1 tahun 2 bulan sebelum pindah, persisnya pada bulan Muharram tahun 13 kenabian.

6. Berlangsung 1 tahun sebelum pindah, persisnya pada bulan Rabiul Awal tahun 13 kenabian.

Prof. Dr. Muhammad Sameh Said dalam buku Sirah Nabawiyah-nya, Muhammad Sang Yatim, menuturkan jika momen isra miraj berlangsung saat malam 27 Rajab, akan tetapi beberapa ulama berlainan saran tentang tahunnya.

Sedang Prof. Dr. Muhammad Ali Ash Shalabi dalam buku Sirah Nabawiyah-nya menyatakan jika isra miraj berlangsung setahun sebelum pindah ke Madinah.
Isra Miraj menjadi Tasliyah

Isra miraj adalah tasliyah (hiburan) dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang dirundung duka sampai menyebutkan amul huzn (tahun duka cita).

Kenapa beliau berduka? Ada banyak karena. Pertama, istri beliau Khadijah radhiyallahu ‘anha meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun 10 kenabian.

Khadijah ialah istri pertama Rasulullah yang begitu beliau sayangi. Semenjak Rasulullah mendapatkan wahyu, Khadijah ialah orang pertama yang mensupport beliau. Saat kembali dari gua hira’ dalam keadaan demam, Rasulullah mohon pada Khadijah “zammilunii.. zammilinuii..” Selimuti aku… selimuti saya. Lantas Khadijah menyelimutinya beliau, menentramkan beliau, berikan motivasi serta menghidupkan optimisme jika yang hadir pada beliau ialah kebaikan.

Khadijah adalah orang yang pertama beriman serta mensupport dakwah beliau. Waktu Rasulullah memerlukan dana untuk dakwahnya tidak tahu memerdekakan budak, menolong fakir miskin atau kepentingan yang lain, Khadijah yang mendukung beliau dengan hartanya. Khadijah juga yang memberikan beliau keturunan termasuk juga Fatimah. Khadijah juga yang dengan posisi mulianya membuat perlindungan Rasulullah.

Karena itu wafatnya Khadijah adalah duka sendiri buat Rasulullah. Bagaimana mungkin kehilangan pendamping hidup sejati serta simpatisan dakwah utama bukan satu duka?

Tidak berselang lama sesudah Khadijah meninggal dunia, paman beliau Abu Thalib juga meninggal dunia. Walau tidak ingin masuk Islam, Abu Thalib ialah pembela sejati Rasulullah. Beliau yang selalu pasang tubuh waktu beberapa orang kafir Quraisy menyakiti Rasulullah atau akan mencelakakannya.

Seperginya Khadijah serta Abu Thalib, tempat Rasulullah makin terjepit. Intimidasi kafir Quraisy makin menjadi-jadi. Dakwah di Makkah terasanya tak akan mempunyai celah untuk berjalan.

Akan tetapi Rasulullah tidak ingin berdiam diri. Dakwah di Makkah dibatasi, beliau juga berusaha dakwah ke luar Makkah. Beliau pergi ke Thaif dengan keinginan disana dakwah di terima. Akan tetapi apakah yang berlangsung? Masyarakat Thaif malah mengusir Rasulullah serta melempari dengan batu sampai kaki beliau berdarah.

Sesudah alami amul huzn berikut, Allah Subhanahu wa Ta’ala meng-isra’-kan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau dipertunjukkan pertanda kekuasaan Allah dari mulai perjalanan yang super kilat ke Baitul Maqdis, mengimami beberapa Nabi disana, lalu naik ke sidratul muntaha, berjumpa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala serta mendapatkan perintah sholat lima waktu, juga dipertunjukkan surga serta neraka. Semua serangkaian momen itu adalah tasliyah buat beliau.

Simak juga: Sholawat Nabi
Cerita Komplet Isra Miraj

Selesai shalat isya’ serta beristirahat sesaat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang waktu itu berbaring di Masjidil Haram didatangi malaikat Jibril. Dada beliau dibelah.

“Lalu hatiku di keluarkan serta dicuci dengan air zamzam lalu dikembalikan ke tempatnya serta memenuhinya dengan iman serta hikmah,” sabda beliau dalam kisah Imam Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah.

Kemudian didatangkanlah buraq yang nanti jadi kendaraan beliau pada saat isra. Buraq satu akar kata dengan barq yang berarti kilat.

“Didatangkan kepadaku Buraq –yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, tambah tinggi dari keledai serta lebih pendek dari bighal, ia menempatkan jalannya sejauh pandangannya,” sabda Rasulullah dalam kisah Imam Muslim dari Anas bin Malik.

Setiba di Masjidil Aqsa, beliau shalat dua rakaat, mengimami ruh beberapa Nabi. Selesai shalat serta keluar dari Masjid Al Aqsa, Malaikat Jibril hadir membawa dua wadah minuman. Satu berisi susu serta satu lagi khamar. Rasulullah juga pilih susu. “Sungguh engkau sudah pilih kesucian,” kata Jibril dalam kelanjutan hadits itu.

Mi’raj juga diawali. Rasulullah naik buraq bersama dengan Jibril sampai datang di langit pertama. Mari kita baca cerita beliau dalam hadits yang panjang, kelanjutan dari hadits Shahih Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah diatas.

“Lalu saya dibawa diatas punggung Buraq serta Jibril juga pergi bersamaku sampai saya sampai ke langit dunia lantas dia memohon dibukakan pintu langit.
Dia di tanya, “Siapakah ini?”
Ia menjawab, “Jibril.”
Jibril di tanya lagi, “Siapakah yang bersamamu?”
Jibril menjawab, “Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus?”
“Dia sudah diutus.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Adam ‘alaihis salam. Ia menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.

Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke-2. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa dengan dua orang sepupuku yakni Isa bin Maryam serta Yahya bin Zakaria ‘alaihimussalam. Karena itu kedua-duanya menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.

Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke-3. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Yusuf yang sudah dianugerahi 1/2 dari ketampanan manusia sejagat. Karena itu Yusuf menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.

Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke empat. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Idris ‘alaihissalam. Ia menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku. Allah sudah berfirman untuk dia, “dan kami sudah mengangkatnya ke tempat yang tinggi.”

Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke lima. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Harun. Dia menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.

Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke enam. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa Nabi Musa lantas dia menyambutku serta mendoakan kebaikan untukku.

Lalu Buraq itu naik bersama dengan kami ke langit ke-7. Karena itu Jibril mohon dibukakan pintu.
“Siapakah ini?”
“Jibril”
“Siapakah yang bersamamu?”
“Muhammad.”
“Apakah dia sudah diutus kepadaNya?”
“Dia sudah diutus kepadaNya.”
Kami juga dibukakan pintu, lantas saya berjumpa dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang tengah menumpukan punggungnya di Baitul makmur. Dimana tempat itu sehari-harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat serta mereka tidak kembali selanjutnya.

Lalu Buraq itu pergi bersamaku ke sidratul muntaha yang lebar daun-daunnya seperti telinga gajah serta besar buah-buahnya seperti tempayan besar. Ketika perintah Allah penuhi sidratul muntaha, sidratul muntaha beralih serta tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang dapat menuturkan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya. Karena itu Allah memberikan wahyu serta mengharuskan kepadaku sholat 50 kali dalam satu hari tadi malam.

Lalu saya turun serta berjumpa Musa lantas ia menanyakan, “Apa yang diharuskan Rabbmu pada umatmu?”
Saya menjawab, “Sholat 50 kali.”
Musa berkata, “Kembalilah pada Rabbmu, mintalah kemudahan karena sebenarnya umatmu akan tidak dapat lakukan hal tersebut. Sebenarnya saya sudah menguji Bani Israel serta saya sudah mengetahui bagaimana fakta mereka.”
“Aku akan kembali pada Rabbku.”

Lantas saya meminta, “Ya Rabb, berilah kemudahan pada umatku.” Saya dikasih kemudahan lima sholat. Lantas saya kembali pada Musa ‘alaihis salam.
Saya berkata padanya, “Allah sudah memberi kemudahan lima kali.”
Musa menyampaikan, “Sesungguhnya umatmu akan tidak dapat lakukan hal tersebut, karena itu kembalilah pada Rabbmu serta mohon kemudahan.”

Saya selalu bolak-balik pada Rabbku dengan Musa sampai Rabbku berfirman, “Wahai Muhammad sebenarnya keharusan sholat itu lima kali dalam satu hari tadi malam. Tiap-tiap sholat mendapatkan pahala 10 kali lipat, karena itu 5 kali sholat sama juga dengan 50 kali sholat. Barangsiapa punya niat lakukan satu kebaikan yang dia tidak melaksanakannya karena itu dicatat untuk dia satu kebaikan. Apabila ia melaksanakannya, karena itu dicatat untuk dia sepuluh kebaikan. Barangsiapa punya niat lakukan satu kejelekan akan tetapi dia tidak melaksanakannya karena itu kejelekan itu tidak dicatat benar-benar. Apabila ia mengerjakannya, karena itu dicatat menjadi satu kejelekan.”

Lalu saya turun sampai berjumpa Musa lantas saya katakan padanya. Karena itu ia menyampaikan, “Kembalilah pada Rabbmu serta mintalah kemudahan lagi.”
Saya menjawab, “Aku sudah berkali-kali kembali pada Rabbku sampai saya terasa malu kepadaNya.”
Ibrah serta Hikmah Isra’ Mi’raj

1. Sesudah masalah hadir silih bertukar, bahkan juga Rasulullah alami tahun duka cita, Allah memberikannya tasliyah (hiburan) dengan isra miraj ini.

2. Rasulullah pilih susu untuk beliau minum sebelum mi’raj lantas Jibril memujinya. Ini memperkuat jika Islam ialah agama fitrah serta kesucian.

3. Shalat Rasulullah bersama dengan beberapa Nabi di Baitul Maqdis tunjukkan posisi beliau menjadi pemimpin beberapa Nabi.

4. Sebenarnya Masjid Al Aqsha mempunyai keterhubungan erat dengan Masjidil Haram. Masjid Al Aqsha adalah tempat isra’ Rasulullah serta kiblat pertama umat Islam. Karena itu umat Islam mesti menyukai Masjid Al Aqsha serta mempertahankannya dari semua usaha penjajah Yahudi yang akan mencaplok serta merobohkannya.

5. Urgensi shalat serta kedudukannya yang agung. Bila perintah lainnya cukup hanya wahyu lewat Malaikat Jibril, perintah shalat langsung di turunkan Allah pada Rasulullah tiada penghubung Jibril. Shalat ini juga sebagai inti tasliyah (hiburan) buat hambaNya.

6. Rasulullah akan sampai babak baru yaitu pindah serta membangun negara Islam di Madinah. Karena itu Allah memurnikan barisan dakwah dengan isra miraj. Beberapa orang yang tidak kuat aqidahnya serta gampang goyang apa yang diyakininya, mereka murtad sesudah diberitahu mengenai isra miraj. Mengenai yang imannya kuat, mereka malah makin kuat imannya.

7. Keberanian Rasulullah tinggi sekali dalam berdakwah dengan mengemukakan isra miraj pada mereka. Walau mereka akan tidak yakin bahkan juga mencela serta mengolok-olok, Rasulullah masih mengemukakan. Beliau bahkan juga memberi bukti-bukti empiris pada kafir Quraisy walau mereka malah menuduh beliau menjadi tukang sihir.

8. Keimanan umat yang sangat prima ialah imannya Abu Bakar. Saat beberapa orang kafir Quraisy menyampaikan kabar jika Muhammad menyampaikan sudah isra miraj, beliau langsung mempercayainya. “Jika yang menyampaikan Rasulullah, saya yakin,” demikian nalar keimanan Abu Bakar hingga beliau mendapatkan titel Ash Shiddiq.

9. Rasulullah mengemukakan bahaya penyakit penduduk yang dilihatnya. Beliau dipertunjukkan bagaimana siksa untuk orang yang menyukai ghibah, orang yang berzina, orang yang makan harta anak yatim, dan sebagainya.

10. Beberapa teman dekat jadi perhatian pada Masjid Al Aqsha yang waktu itu ada dalam kekuasaan Romawi. Nantinya di waktu kekhalifahan Umar bin Khattab, Masjid Al Aqsha dapat dibebaskan.

Itulah artikel singkat mengenai tanggal isra mi'raj serta pembehasan seputar yang berkaitan dengan isra dan mi'rajnya baginda rasul saw termasuk puasa rajab 2018 dan yang lainnya. Semoga kita semua bisa mnegambil hikmah dengan adanya peristiwa di balik isra miraj ini.

Contoh Ceramah Pidato Singkat Tentang Keutamaan Bulan Rajab Dan Amalannya

Contoh Ceramah Pidato Singkat Tentang Keutamaan Bulan Rajab Dan Amalannya - Bulan rajab ialah bulan yang begitu mulia serta agung, penuh barokah serta hikmah beribadah puasa bulan Rajab pada bulan ini dilipatgandakan pahalanya oleh Allah, doa-doa diijabah, serta pintu taubat di buka lebar-lebar siap terima siapa saja juga yang akan bertaubat pada Allah. Seperti diriwayatkan oleh Al imam Ibnu ‘Asakir dari Abu Umamah RA sebenarnya Nabi Muhammad SAW bersabda (yang berarti):

“Ada lima malam yang akan tidak tidak diterima doa-doa di dalamnya, malam pertama bulan rajab, malam pertengahan sya’ban (nisfu sya’ban), malam jumat, malam idul fitri serta malam idul adha”. Serta cukuplah sangkanya menjadi kemuliaan bulan ini dimana Allah Ta’ala membuatnya satu diantara empat bulan yang diberi nama Asyhurul Hurum (bulan yang terhormat). Seperti dalam Al Quran Allah berfirman (yang berarti):

Sebenarnya bilangan bulan pada bagian Allah adalah dua belas bulan, dalam ketentuan Allah di waktu Dia membuat langit serta bumi, salah satunya empat bulan haram (mulya). Itu (ketentuan) agama yang lurus, karena itu jangan sampai kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu. (QS. At Taubah 36)

Contoh Ceramah Pidato Singkat Tentang Keutamaan Bulan Rajab Dan Amalannya

Tentang Asyhurul Hurum ini Nabi Muhammad SAW sudah menuturkan pada kita jika empat bulan itu ialah Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram serta Rajab. Seperti dalam kisah Bukhori serta Muslim dari teman dekat Abu Bakrah RA. Bahkan juga beberapa Ulama memiliki pendapat jika dari ke empat bulan ini yang paling penting ialah bulan Rajab, sesaat yang lainnya memiliki pendapat bulan Muharram.

Teman dekat Ibnu Abbas RA menyampaikan mengenai kemuliaan empat bulan ini:

“Allah sudah mengutamakan empat bulan, di mana Allah membuatnya penuh kemulyaan, dosa-dosa di bulan ini semakin besar dibanding bulan yang lain, begitupun amal sholeh serta pahala”. Bahkan juga Nabi Muhammad SAW tunjukkan kemuliaan bulan Rajab ini dengan menyandarkannnya pada Allah SWT, di mana beliau bersabda: “Rajab ialah Bulannya Allah, Sya’ban ialah bulanku, serta Ramadhan ialah bulan umatku”. (HR. Abul Fath bin Abil Fawaris dari Hasan al Bashri, hadits mursal)

Diriwayatkan oleh İbnu Abbas r.a sebenarnya Rasulullah SAW bersabda ''Barang siapa yang berpuasa pada tanggal 1 di bulan Rajab karena itu pahala puasanya sama dengan ia berpuasa saat 3 Tahun, Siapa saja yang berpuasa pada tanggal 2 di bulan Rajab karena itu pahala puasanya sama dengan ia berpuasa saat 2 Tahun, Siapa saja yang berpuasa pada tanggal 3 di bulan Rajab karena itu pahala puasanya sama dengan ia berpuasa saat 1 Tahun,serta sesudah tiga hari itu (dari tanggal 4 s/d akhir bulan Rajab) pahala puasanya sama dengan puasa tiap-tiap bulan''

Dalam Hadits Bukhari serta Muslim, sebenarnya Rasulullah SAW bersabda ''Sesungguhnya di Surga ada sungai-sungai yang airnya lebih putih dibanding susu,serta Rasa-rasanya lebih manis dibanding madu, serta siapa saja yang puasa i hari bulan Rajab, karena itu Allah akan meminumkan air sungai itu padanya (pada orang yang berpuasa)''.

Bahkan juga karena sangat mulia serta barokahnya puasa pada bulan ini, dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW berkata ''Tidak ada Puasa lagi sesudah Bulan ramadhan (yang lebih afdhol) terkecuali puasa pada Bulan Rajab serta Sya'ban''.

Seperti menanam tanaman, Rajab ialah bulan kita menanam benih-benihnya, Sya’ban kita menyirami serta memupuknya, tengah Ramadhan kita memanen akhirnya. Itu keterikatan tiga bulan itu. Demikian apakah yang
disebutkan oleh Al imam Abu Bakar Al Warraq Al Balkhi. Beliau juga berkata, “Perumpamaan Rajab seperti angina, Sya’ban seperti awan (mendung)nya serta Ramadhan seperti hujannya”.

Rajab termasuk satu diantara Al Asyhurul Hurum, bulan-bulan penuh kehormatan serta kemuliaan, yakni Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram serta Rajab. Seperti diterangkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Di antara kemuliaan yang ada didalam bulan Rajab, ialah terkabulkannya doa-doa hamba di dalamnya, terpenting saat malam pertamanya, dalam satu hadits Rasulullah Saw bersabda (yang berarti):

” Lima malam, akan tidak tidak diterima doa-doa di dalamnya : awal malam bulan Rajab, malam nisfu Sya’ban, malam Jumat, Malam ‘Idul Fithri serta malam an Nahr (’Idul Adha)”. (HR. Ibnu ‘Asakir)

Rajab ialah bulan Allah Swt yang dituangkan di dalamnya karunia pada hamba-hamba-Nya. Rasulullah Saw bersabda (yang berarti):

“Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku serta Ramadhan bulan umatku” (Hadits Mursal dari Al Hasan Al Bashri)

Dengan berdasar pada hadits di atas, karena itu beberapa Ulama’ mengatakan jika Rajab ialah bulan istighfar serta taubat pada Allah sama dengan arti ‘Rajab Bulan Allah’. Menjadi hamba Allah, sebaiknya di bulan Allah ini kita banyak bertaubat kepada-nya, kembali kepada-Nya serta mohon maaf sepenuh hati ke hadirat Ilahi, supaya betul-betul diampuni serta didekatkan kepada-Nya.

Sedang Sya’ban menjadi bulan Nabi Muhammad Saw, karena itu selayaknya serta wajar untuk kita perbanyak sholawat serta salam pada beliau Saw di bulan itu. Mengenai Ramadhan seperti kita kenali ialah bulan yang didalamnya di turunkan Al Quran, karena itu sebaiknya seseorang hamba isi saatnya saat Ramadhan dengan beberapa membaca Al Quran selain ibadah-ibadah yang lainnya.

Dalam kitab An Nafahat An Nuraniyyah, Syeikh Yusuf Khatthar mengatakan jika bulan mempunyai 14 nama, serta jumlahnya nama itu cukup tunjukkan kemuliaan serta kehormatannya. Beberapa nama itu ialah : Rajab, Syahrullah (Bulan Allah), Rajab Mudhar, Munshilul Asinnah, Al Ashom, Al Ashob, Munaffis, Muthahhir, Ma’alla, Muqim, Harim, muqasyqisy, Mubarri’ serta Fard.

Tidak hanya istighfar, beribadah yang disarankan dikerjakan di bulan Rajab ialah berpuasa, sekalinya tidak ada hadits spesial yang mengatakan mengenai keutamaan puasa di bulan Rajab ini dengan spesial. Tapi telah termasuk juga dalam keumuman sunnahnya berpuasa pada Al Asyhurul Hurum, karena Rajab termasuk juga Al Asyhurul Hurum.

Diriwayatkan dari ‘Urwah dia menanyakan pada Abdullah bin Umar, “Apakah Rasulullah Saw berpuasa di bulan Rajab?”, Ibnu Umar menjawab, “Benar serta beliau saw memuliakannya” (HR. Abu Dawud serta Ibnu Majah).

Sangat dikit puasa di bulan Rajab sehari, yaitu pada hari pertama. Puasa dalam bulan Rajab, seperti dalam bulan-bulan mulia yang lain, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari Mujibah Al-Bahiliyah dari ayahnya , Rasulullah Bersabda,(yang berarti):

“Berpuasalah kalian pada bulan-bulan haram atau tinggalkan (puasa).” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, serta Ahmad).

Sedang kita sudah tahu jika Rajab termasuk juga bulan-bulan haram (Al Asyhurul Hurum). Karena itu hadits tersebut pada umumnya juga tunjukkan kesunnahan puasa di bulan Rajab.

Diriwayatkan juga dari Abu Qilabah, seseorang pembesar Tabi’in, beliau berkata, “Di surga ada sebuat istana yang ditujukan buat beberapa orang yang puasa di bulan Rajab”. Tentang Abu Qilabah, Imam Baihaqi berkata, “Beliau ialah pembesar Tabi’in, tidak beliau mengemukakan suatu terkecuali karena dengar generasi diatasnya (beberapa teman dekat)”.

Oleh karena itu tersebutlah beberapa ulama salaf yang lakukan puasa Rajab satu bulan penuh seperti Imam Abdullah bin Umar, Hasan Al Bashri, Abu Ishaq As Sabi’iy serta yang lain.

Lainnya lagi dengan Imam Ahmad bin Hambal serta Yahya bin Sa’id Al Anshori beliau tidak suka pada berpuasa satu bulan penuh dalam Rajab karena ada info dari teman dekat Abdullah bin Abbas jika beliau tidak suka bila Rajab digunakan puasa satu bulan penuh. Oleh karena itu untuk hindari hal itu, kata Imam Ahmad bin Hambal : “Hendaknya seorang tidak puasa satu atau dua hari di bulan Rajab”.

Hal seperti ini rupanya searah dengan saran Imam Asy Syafi’I, beliau
berkata :

“Aku tidak senang bila seorang berpuasa satu bulan penuh seperti dia berpuasa Ramadhan. Alasannya ialah jangan pernah tindakannya barusan dibarengi oleh penduduk pemula (yang jahil) hingga di kuatirkan mereka akan menduga jika hal tersebut hukumnya harus. Serta akan hilang kemakruhan mengutamakan Rajab dengan puasa itu, bila dikombinasi dengan puasa sunnah yang lain, seperti berpuasa Rajab satu bulan penuh serta diteruskan dengan puasa Sya’ban. (karena itu yang demikian tidak makruh)”.

Hadist lainnya yang menjelaskan keutamaan puasa di bulan Rajab, diantaranya, Imam Ath-Thabarani meriwayatkan dari Sa’id bin Rasyid, Rasulullah SAW bersabda, (yang berarti):

“Barang siapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, laksana ia puasa satu tahun. Jika berpuasa tujuh hari, ditutuplah untuk dia pintu-pintu neraka Jahannam. Jika berpuasa delapan hari, dibukakan untuk dia delapan pintu surga. Jika berpuasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya…”

Walau demikian, menurut Imam Suyuthi dalam al-Haawi lil Fataawi, sebagian besar hadist mengenai puasa Rajab itu berstatus Dha’if (kurang kuat). Namun hadits dha’if seperti disetujui Ulama pakar hadits, bisa dipakai untuk
berikan motivasi diri dalam fadhailul A’mal (kerjakan amal-amal kebajikan), pada saat tidaklah terlalu berat ke-dha’ifan-nya ataukah tidak ada pada sanadnya seseorang rawi yang menyukai berdusta atau dituduh senang berdusta.

Ada satu lagi amalan yang sebaiknya kita ikuti dari Rasulullah, yakni berdoa di bulan Rajab seperti sudah beliau sampaikan. Dari teman dekat Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah Saw bila sudah masuk bulan Rajab beliau banyak berdoa:
Allahumma baarik lana fii Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan (yang berarti : Ya Allah berikanlah keberkahan untuk kami di bulan Rajab serta Sya’ban serta berikan kami pada bulan Ramadhan).

Amalam Dan Keutamaan Tentang Bulan Rajab

Bulan yg suci, yg sarat bakal arti kemuliaannya, miliki pelbagai keutamaan serta senantiasa dinantikan kemunculannya ini, punyai keunggulan sendiri, sebab bulan ini adalah salah 1bulan pada tiga bulan haram yang lain ialah bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, serta Muharram. Tersebut bulan Rajab, bulan ke-7 dalam kalender Hijriyah jadi bulan penuh dengan berkah, sebab ia dekat dengan bulan Ramadan. Di bulan Rajab berikut ini berlangsung moment utama yg kerap diketahui dengan moment Isra’ Mikraj, ialah moment perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid al Haram ke Masjid al Aqsa, lantas langsung ke Sidratulmuntaha yg berlangsung waktu malam 27 Rajab.

Banyak keutamaan puasa rajab yang bisa kita studi salah satunya ialah bulan Rajab adalah bulan suci nan mulia yg kemunculannya dirindukan oleh umat Islam jadi bulan penuh keberkahan. Allah SWT berfirman dalam surat at Taubah ayat 36 yg berbunyi :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya banyaknya bulan menurut Allah yaitu dua belas bulan, (sama seperti) dalam keputusan Allah pada kala Dia membuat langit serta bumi, salah satunya ada empat bulan haram. Tersebut (keputusan) agama yg lurus, jadi jangan sampai kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yg empat) itu serta perangilah para musyrikin seluruhnya sama seperti mereka lantas memerangi kamu seluruhnya. Serta ketahuilah kalau Allah bersama-sama beberapa orang yg takwa. ” (QS. At Taubah : 36).

Amalam Dan Keutamaan Tentang Bulan Rajab

Syaikh Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Nashaihul ‘Ibad memaparkan kalau Umar bin Khattab ra. sempat berkata, ”Kemuliaan dunia bisa digapai dengan harta serta kemuliaan akhirat bisa digapai dengan amal saleh”. Di bulan yg spesial ini, umat Islam bersaing buat mendapat kemuliaan dengan mobilisasi sejumlah amaliyah salah satunya ialah :

Puasa Sunnah Bulan Rajab

Umat Islam kerap membahas kesahihan hadis-hadis terkait keutamaan puasa sunah bulan Rajab, termasuk juga pahala orang yg berpuasa di bulan Rajab. Berkenaan hukum puasa serta beribadah pada Rajab, Imam Al-Nawawi menjelaskan, udah jelas serta shahih sejarah kalau Rasulullah SAW tertarik pada puasa serta perbanyak beribadah di bulan haram, serta Rajab merupakan salah satunya dari bulan haram. Jadi sepanjang tidaklah ada larangan privat puasa serta beribadah di bulan Rajab, tidaklah ada satu kapabilitas buat melarang puasa Rajab serta beribadah yang lain di bulan Rajab. ” Sama seperti hadis keutamaan puasa Rajab dibawah berikut ini :

وَحَدِيث ابن عباس قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من صام من رجب يوما كان كصيام شهر و من صام منه سبعة ايام غلقت عنه ابواب الجحيم السبعة ومن صام منه ثمانية ايام فتحت له ابواب الجنة الثمانية ومن صام من عشرة ايام بدلت سيئاته حسنات

“Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab satu hari, jadi laksana ia puasa sepanjang 1 bulan, apabila puasa 7 hari jadi ditutuplah untuk dirinya 7 pintu neraka Jahim, apabila puasa 8 hari jadi dibukakan untuk dirinya 8 pintu surga, sekiranya puasa 10 hari jadi digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan. ”

Ditegaskan oleh Imam Suyuthi dalam kitab al Haawi li al Fataawi kalau hadis-hadis terkait keutamaan serta kekhususan puasa Rajab itu terkategori dha’if (lemah atau kurang kuat).
Tetapi, dalam rutinitas Ahlussunnah wal Jama’ah sama seperti biasa diamalkan banyak ulama generasi salaf yg saleh udah sepakat mengamalkan hadis dha’if dalam konteks fada’il al-a’mal (amal- amal utama).

Syaikhul Islam al Imam al Hafidz al ‘Iraqi dalam al Tabshirah wa al Tadzkirah mengemukakan : “Adapun hadis dha’if yg tak maudhu’ (palsu), jadi banyak ulama udah memperbolehkan membuat jadi lebih mudah dalam sanad serta periwayatannya tanpa memaparkan kedha’ifannya, seandainya hadis itu tak berhubungan dengan hukum serta akidah, namun berhubungan dengan targhib (motivasi beribadah) serta tarhib (peringatan) seperti anjuran, kisah-kisah, fadha’il al-a’mal serta lain- beda. ”

Perbanyak Membaca Istighfar

Dari kitab Risalah ‘Amaliyah di sebutkan, “Barangsiapa membaca (istigfar) pada bulan Rajab, bulan Sya’ban serta bulan Ramadan dibaca pada tiap-tiap – tiap-tiap hari pada shalat Ashar serta Maghrib, jadi Allah SWT mewahyukan terhadap dua malaikat biar merobek buku catatan dosa serta kesalahannya ketika hidupnya. Bacaan istighfar itu berbunyi :

🤔 Wanita Haid Dapat Berburu Amal di Bulan Ramadan

اَسۡتَغۡفِرُ ﷲَ الۡعَظِيۡمَ الَّذِيۡ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ الۡحَيُّ الۡقَيُّوۡمُ غَفَّارُ الذُّنُوۡبِ وَسَتَّارُ الۡعُيُوۡبِ وَاَتُوۡبُ اِلَيۡهِ تَوۡبَۃَ عَبۡدِ ظَالِمِ لِنَفۡسِهِ لَايَمۡلِكُ ضَرًّا وَلَانَفۡعًا وَلَامَوۡتًا وَلَاحَيَاۃً وَلَانُشُوۡرًا

Wahab bin Munabbah juga memaparkan kalau ia sempat membaca didalam kitab-kitab Allah SWT ialah harusnya beristighfar terhadap Allah SWT di bulan Rajab pada sore dan pagi hari dengan membawa ke dua tangannya dan membaca اَللّٰهُمَّ اغۡفِرۡلِيۡ وَارۡحَمۡنِيۡ وَتُبۡ عَلَيَّ sebanyak70 kali. Lantas direkomendasikan juga membaca أَسّتَغۡفِرُ ﷲَ ذَا الۡجَلَالِ وَالۡإِكۡرَامِ, مِنۡ جَمِيۡعِ الذُّنُوۡبِ وَالۡآثَامِ sejumlah 50 kali waktu pagi serta malam hari.

Tidak hanya itu, umat Islam juga direkomendasikan buat membaca sayyidul istighfar dari Nabi SAW sejumlah 3 kali tiap-tiap sore dan pagi hari, ialah :

اَللّٰهُمَّ أَنۡتَ رَبِّيۡ لَاإِلٰهَ إِلَّا أَنۡتَ خَلَقۡتَنِيۡ وَأَنَا عَبۡدُكَ وَأَنَا عَلَی عَهۡدِكَ وَوَعۡدِكَ مَا اسۡتَطَعۡتُ, أَعُوۡذُبِكَ مِنۡ شَرِّ مَا صَنَعۡتُ, أَبُوۡءُ لَكَ بِنِعۡمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوۡءُ بِذَنۡبِيۡ فَاغۡفِرۡلِيۡ فَإِنَّهُ لَايَغۡفِرُ الذُّنُوۡبَ إِلَّاأَنۡتَ

Membaca doa waktu pagi, sore, serta malam hari di bulan Rajab

Nabi Muhammad SAW sangatlah memuliakan bulan Rajab tidak cuman jadi salah 1bulan haram yg dimuliakan Allah Swt juga sebab di bulan berikut ini baginda Nabi SAW memperoleh mukjizat yg sangatlah dahsyat ialah perjalanannya dari Masjid al-Haram sampai ke Sidratul Muntaha. Diriwayatkan dari Sayyidina Anas ra. kalau Rasulullah SAW disaat masuk bulan Rajab berdoa :

اَللّٰهُمَّ بَارِكۡ لَنَا فِيۡ رَجَبَ وَشَعۡبَانَ وَبَلِّغۡنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rajab serta Sya’ban serta berikan kami pada bulan Ramadan”

Sayyidina Ali bin Abi Thalib jadi seseorang khalifah yg sangatlah taat serta patuh bakal perintah Allah serta Rasul-Nya juga sangatlah memuliakan bulan penuh fadhilah ini dengan membaca doa waktu malam pertama bulan Rajab ialah :

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰی مُحَمَّدِ وَآلِهِ مَصَابِيۡحِ الۡحِكۡمَۃِ, وَمَوَالِيَ النِّعۡمَۃِ, وَمَعَادِنِ الۡعِصۡمَۃِ, وَاعۡصِمۡنِيۡ مِنۡ كُلِّ سُوۡءٍ, وَلَا تَأۡخُذۡنِيۡ عَلَی غِرَّۃٍ, وَلَا عَلَی غَفۡلَۃٍ, وَلَا تَجۡعَلۡ عَوَاقِبَ أَمۡرِيۡ حَسۡرَۃً وَنَدَامَۃً, وَارۡضَ عَنِّيۡ, فَإِنَّ مَغۡفِرَتَكَ لِلظّالِمِيۡنَ, وَأَنَامِنَ الظَّالِمِيۡنَ, اَللّٰهُمَّ اغۡفِرۡلِيۡ مَالَايَضُرُّكَ, وَأَعۡطِنِيۡ مَالَايَنۡفَعُكَ, فَإِنَّكَ الۡوَاسِعَۃُ رَحۡمَتُهُ الۡبَدِيۡعَۃُ حِكۡمَتُهُ, فَأَعۡطِنِيۡ السَّعَۃَ وَالدَّعَۃَ, وَالۡأَمۡنَ وَالصِّحَّۃَ, وَالشُّكۡرَ وَالۡمُعَافَاۃَ وَالتَّقۡوَی, وَأَفۡرِغِ الصَّبۡرَ وَالصِّدۡقَ عَلَيَّ وَعَلَی أَوۡلِيَآءِكَ, وَأَعۡطِنِيۡ الۡيُسۡرَ, وَلَاتَجۡعَلۡ مَعَهُ الۡعُسۡرَ, وَاعۡمُمۡ بِذَالِكَ أَهۡلِيۡ وَوَلِدِيۡ وَإِخۡوَانِيۡ فِيۡكَ وَمَنۡ وَلَدَنِيۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ وَالۡمُسۡلِمَاتِ وَالۡمُوءۡمِنِيۡنَ وَالۡمُوءۡمِنَاتِ

Rasulullah SAW serta Sayyidina Ali sangatlah memuliakan bulan Rajab. Begitupula Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, seseorang ulama tasawuf yg sangatlah disegani serta dipandang sebagai wali Allah dalam dunia tarekat serta sufisme, beliau berdoa waktu malam pertama bulan Rajab dengan bacaan sebagaimana berikut :

إِلٰهِيۡ تَعَرَّضَ لَكَ فِيۡ هٰذِهِ اللَّيۡلَۃِ الۡمُتَعَرِّضُوۡنَ, وَقَصَدَكَ الۡقَاصِدُوۡنَ, وَأَمَّلَ فَضۡلَكَ وَمَعۡرُوۡفَكَ الطَّالِبُوۡنَ, وَلَكَ فِيۡ هٰذِهِ اللَّيۡلَۃِ نَفَحَاتٌ وَجَوَاءِزُ وَعَطَايَا وَمَوَاهِبُ, تَمُنُّ بِهَا عَلَی مَنۡ تَشَاءُ مِنۡ عِبَادِكَ, وَتَمۡنَعُهَا مِمَّنۡ لَمۡ تَسۡبِقۡ لَهُ الۡعِنَايَۃُ مِنۡكَ, وَهَا أَنَاذَا عَبۡدُكَ الۡفَقِيۡرُ إِلَيۡكَ, الۡمُوءَمِّلُ فَضۡلَكَ وَمَعۡرُوۡفَكَ فَإِنۡ كُنۡتَ يَامَوۡلَايَ تَفَضَّلۡتَ فِيۡ هٰذِهِ اللَّيۡلَۃِ عَلٰی أَحَدٍ مِنۡ خَلۡقِكَ, وَجُدۡتَ عَلَيۡهِ بِعَاءِدَۃٍ مِنۡ عَطۡفِكَ, فَصَلِّ عَلٰی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحۡبِهِ, وَجُدۡ عَلَيَّ بِطَوۡلِكَ وَمَعۡرُوۡفَكَ, يَارَبَّ الۡعَالَميۡنَ

Shalat Malam di bulan Rajab

Menurut sejumlah ulama Hanafi serta Hanbali menuturkan kalau sejumlah malam-malam yg sunnah buat dihidupkan (mobilisasi shalat malam) merupakan malam awal bulan Rajab. Mereka ber-hujjah sebab ini malam (awal bulan Rajab) merupakan sisi dari lima malam yg seandainya berdoa jadi doa itu tak tertolak ialah malam Jum’at, awal malam bulan Rajab, malam Nishfu Sya’ban, serta dua malam hari raya. Oleh sebab itu, umat Islam direkomendasikan buat mengerjakan shalat sunah saat malam bulan Rajab hingga umat Islam dapat menjiwai begitu melimpahnya berkah Allah SWT yg di turunkan waktu malam itu.

Dengan menjiwai keutamaan bulan Rajab dan mobilisasi amaliyah-amaliyahnya itu, mudah-mudahan berubah menjadi benih kebaikan yg senantiasa dipupuk, dirawat, disemai, serta satu kala kelak sang penanam benih itu bakal memetik kebaikan sebagai keberkahan selalu untuk iringi perjalanan dalam pengembaraannya didunia sampai kedepannya di akhirat. Wallahu a’lam bisshawab.

Keutamaan Menikah Di Bulan Rajab Bulan Baik Menurut Agama Islam

Keutamaan Menikah Di bulan rajab 2019 Bulan Baik Menurut Agama Islam - Menikah merupakan kejadian spesial didalam hidup manusia. Sebab keunggulan tersebut, banyak orang-orang yg mau bikin hari pernikahannya berubah menjadi kejadian sangat indah sepanjang waktu. Dalam islam, menikah adalah sunnatullah yg sangatlah direkomendasikan untuk tiap-tiap muslim serta muslimat disaat udah baligh serta bisa. Tersebut trik islam buat mempersatukan dua insan ke ikatan yg suci serta halal. Jadi disaat anda udah dewasa lekaslah menikah. Sebab dengan menikah, kita bakal jauh dari perbuatan zina.

Disaat bakal mengadakan pernikahan berbagai hal yg disiapkan oleh ke dua mempelai. Hal semacam ini sangatlah lumrah mengingat kejadian ini sangatlah spesial untuk mereka. Satu diantaranya soal utama yg senantiasa berubah menjadi pertimbangan utama merupakan waktu. Kapan harusnya pernikahan itu dilaksanakan? Berhubung sekarang udah masuk Bulan Rajab, lebih kurang baikkah Menikah di Bulan Rajab itu? Buat menjawab pertanyaan itu mari kita baca uraian dibawah ini.

Pemilihan hari yg baik buat menikah tak ada di dalam tata trik pernikahan dalam Islam ataupun ketentuan pernikahan dalam Islam, serta dalam sumber syariat Islam juga tak ada dalil ataupun hadits yg memaksa umatnya buat mengerjakan pernikahan dalam hari atau bulan khusus. Tetapi dalam Islam ada sejumlah bulan yg punyai keunggulan serta keutamaan buat mengerjakan pernikahan, puasa maupun sunnah yang lain. Salah satunya dari sekian bulan yg punyai keunggulan itu merupakan bulan Rajab.

Keutamaan Menikah Di Bulan Rajab Bulan Baik Menurut Agama Islam

Menagapa bbulan Rajab dikira spesial? Sebab bulan Rajab adalah salah 1bulan haram dalam Islam. Serta bulan haram ini merupakan bulan yg mulia menurut Islam.

Dalam satu hadits, Rasulullah SAW. bersabda : “Setahun berputar-putar sama seperti keadaanya sejak mulai Allah membuat langit serta bumi. 1 tahun itu ada dua belas bulan. Salah satunya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturutan ialah Dzulqo’dah, Dzulhijjah serta Muharram. (1bulan lagi merupakan Rajab Mudhor yg terdapat pada Jumadil (akhir) serta Sya’ban. ” (HR. Bukhari)

Arti dari bulan haram dalam hadits itu merupakan, pada bulan itu diharamkan buat mengerjakan perbuatan dosa, umpamanya seperti pembunuhan atau perbuatan dosa yang lain. Sesungguhnya jadi kaum muslim kita memang dilarang buat mengerjakan perbuatan dosa pada kapan saja, bukan hanya pada bulan khusus, tetapi pada bulan-bulan haram itu lebih dikedepankan biar kita tak lakukan perbuatan dosa. Sebab kenyataannya pada bulan haram itu amatlah baik seandainya kaum muslim mengerjakan amal kebaikan serta ketaatan.

Terus apa keutamaan pernikahan di bulan Rajab menurut Islam?

Keutamaan Menikah di Bulan Rajab Menurut Islam
Permasalahan waktu yg baik buat menikah sesungguhnya tak disarankan serta dikedepankan dalam Islam, serta semua hari serta bulan dalam Islam pada intinya merupakan waktu yg baik, tak ada hari maupun bulan yg membawa keburukan menurut Islam.

Tetapi, terdapat banyak orang yg menentukan hari serta bulan khusus buat mengadakan pernikahan sebab dikira terbaik serta tak membawa keburukan. Terus menjauhi hari atau bulan yg dikira tidak baik serta bisa membawa kesialan, menaruh kepercayaan pada perihal itu tidak dibenarkannya dalam Islam serta termasuk juga ke dalam perbuatan syirik dalam Islam.
Mengerjakan pernikahan pada bulan Rajab berikan keutaaman ialah :

Menikah pada kala yg istimewa
Bulan Rajab dipandang sebagai satu diantaranya waktu spesial dalamm Islam, sebab bulan ini adalah salah 1bulan yg dimuliakan oleh Allah SWT.

2. Menikah pada bulan yg dekat dengan bulan Ramadhan.

Pada bulan Rajab serta bulan Ramadhan cuma terpisah atau berjarak dengan 1bulan saja. Serta dalam (HR. Ahmad), dijelaskan, banyak ulama berdo’a : “Ya allah berkahilah kami di bulan Rajab serta Sya’ban dan berkahilah kami dalam bulan Ramadhan. ”

3. Bulan Rajab merupakan bulan Isra Mi’raj.

Dalam Islam, pada tiap-tiap bulan Rajab ada peringatan Isra’ Mi’raj. Ialah buat memperingati satu moment dahsyat, yg moment sebagai jembatan perintah buat shalat dengan cara langsung dari Allah terhadap Nabi Muhammad.

Menjadi, jadi muslim yg baik, seharusnya tak yakin terdapatnya hari atau bulan yg baik serta tidak baik, sebab perihal itu termasuk juga ke dalam perbuatan syirik. Serta nasib baik atau tidak baik yg menerpa seorang tidak berdasar pada hari atau bulan yg pas, tetapi semuanya itu ada pada kuasa Allah SWT., sebab yaitu yg Maha Kuasa atas semua apakah yg berlangsung didunia serta seisinya.

Itulah sedikit Ulasan dari menikah di bulan rajab semoga saja dengan adanya pembahasan ini bisa memilih bulan mulia sebagai waktu untuk melaksanakan pernikahan, dengan harapan agar mendapat keberkahan dari keagungannya. Silahkan kalian pahami lebih baik lagi terutama yang ada pada artikel mengenai Keutamaan Menikah Di Bulan Rajab Bulan Baik Menurut Agama Islam dan lain sebagainya.

Hikmah Makna Pristiwa Kisah Isra Mi'raj Nabi Saw Di Bulan Rajab

Hikmah Makna Pristiwa Kisah Isra Mi'raj Nabi Saw Di Bulan Rajab - Masih dalam pembahasan seputar kejadian dan peistiwa serta keunggulan bulan rajab, yang mana juga sebelunnya sudah banyak kami sajikan pembahasan berkaitan salah satunya seperi puasa di bulan rajab hukum dalil dan keutamaannya. Nah kali ini akan di bahas seputar makna isra mi'raj baginda rasululullah saw yang terjadi pada bulan rajab ini.

Perjalanan isra serta mi’raj adalah perjalanan yang penuh karunia yang tunjukkan begitu Maha Kuasanya Allah SWT. Bagaimana seseorang hamba, Nabi Muhammad SAW bersama dengan ruh serta jasadnya meniti jarak beberapa ribu bahkan juga juta-an km. cuma pada sebuah malam saja. Serta dalam perjalanan yang demikian cepat itu, Allah kuasakan Nabi Muhammad dapat lihat kondisi seputar yang beliau lalui, baik peristiwa atau kondisi waktu isra ataupun mi’raj

Dalam ayat pertama surat Al-Isra, Allah dengan memberikan pujian pada dianya serta menyampaikan kabar kekuasaan serta keagungan-Nya atas semua hal. Kekuasaanya itu dibuktikan dengan mengusung hambanya ke hadirat-Nya ; “Maha Suci Allah, yang sudah memperjalankan hamba-Nya dalam satu malam dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsha yang sudah kami berkahi sekelilingnya supaya Kami tunjukkan padanya beberapa dari pertanda (kebesaran) Kami. Sebenarnya Dia Maha Dengar serta Mengetahui”.

Hikmah Makna Pristiwa Kisah Isra Mi'raj Nabi Saw Di Bulan Rajab

Dalam literatur tafsir ayat ini memberikan kekhususan pada Nabi Muhamad yakni jika Allah sendiri yang berkehendak mengusung beliau ke langit bukan atas kehendak Nabi sendiri. Berlainan dengan beberapa nabi lainnya seperti Nabi Musa yang menginginkan dianya berjumpa dengan Rabbnya. Ini berarti Allah ingin tunjukkan keagungan serta kekuasaanya pada makhluknya dengan pilih Nabi Muhammad ini menjadi figur makhluk yang sangat spesial di depan Allah.

Dengan memi’rajkan baginda Nabi Muhammad, Allah ingin tunjukkan serta menyatakan pada golongan kafir dua hal sekaligus juga, yakni ; jika Allah Maha Berkuasa atas semua hal serta Nabi Muhammad merupakan betul-betul utusan/rasulnya. Serta siapa saja ikuti Al Musthafa ini dalam soal perkataan serta perbuatanya karena itu diyakinkan ia akan terhormat serta mendapatkan karunia dari Allah SWT sama dengan ayat itu.

Memang banyak saran mengenai kapan terjadinya momen isra’-miraj ini tetapi yang masyhur menurut Imam Nawawi Al_Jawi dalam Nuruz Zholam merupakan berlangsung saat malam senin tanggal 27 bulan rajab hingga tidaklah heran beberapa ulama nusantara memperingati momen ini pada bulan rajab untuk ambil karunia serta hikmah dari peringatan itu. Pengakuan Imam nawawi ini menjadi bukti atau landasan diadakannya peringatan isra-mi’raj di bulan rajab ini.

Diantara hikmah momen isra’-mi’raj menurut beberpa ulama merupakan seperti berikut ;

Imam as-Suyuthi dalam Khashaish Nabawayiah Kubro menuturkan beberapa hikmah perjalanan isra mi’raj. Beliau menyampaikan mengenai hikmah perjalanan isra dikerjakan pada malam hari karena malam hari merupakan waktu yang tenang untuk menyendiri serta waktu yang spesial. Itu waktu shalat yang diharuskan atas Nabi, seperti dalam firman-Nya, “Berdirilah shalat pada malam hari” (QS. Al-Muzammil : 2).

As-Suyuthi meneruskan, hikmah beliau disandingkan dengan Nabi Adam AS pada langit pertama karena Nabi Adam merupakan nabi serta manusia pertama. Di langit ke-2 berjumpa dengan Nabi Isa AS karena Nabi Isa merupakan yang sangat dekat eranya dengan Nabi Muhammad SAW.

Setelah itu di langit ke-3 berjumpa dengan Nabi Yusuf, karena umat Muhammad SAW akan masuk ke surga dengan tampilan serupawan Nabi Yusuf. Selanjutnya Nabi Idris, disebutkan jika beliaulah yang pertama-tama diangkat ke langit sebelum Nabi Isa serta Nabi Muhammad. Lalu berjumpa dengan Nabi Harun karena dia merupakan saudara Nabi Musa yang mendapinginya dalam berjuang.

Kemudian ketemu Nabi Musa karena keutamaan beliau sempat dibawa bicara oleh Allah. Serta paling akhir merupakan Nabi Ibrahim karena beliau merupakan ayah pilihan yaitu ayah beberapa nabi.

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari dengan menukil pengakuan Abu Muhammad bin Abi Hamzah menyampaikan, “Hikmah perjalanan isra menuju Baitul Maqdis sebelum naik ke langit merupakan untuk memperlihatkan kebenaran terjadinya momen ini serta menyanggah beberapa orang yang ingin mendustakannya. Jika perjalanan isra dari Mekah langsung menuju langit, karena itu susah dikerjakan keterangan serta pembuktian pada beberapa orang yang memungkiri momen ini.

Saat disebutkan jika Nabi Muhammad mengawali perjalanan isra ke Baitul Maqdis, beberapa orang yang akan memungkiri juga menanyakan mengenai beberapa ciri Baitul Maqdis seperti yang sempat mereka lihat, serta mereka juga tahu jika Nabi Muhammad tidak pernah memandangnya.

Waktu Rasulullah menyampaikan kabar ciri-cirinya, mereka sadar jika momen isra pada malam itu betul-betul berlangsung. Umumnya mereka membetulkan apakah yang baginda Nabi jelaskan mengenai pengalaman isra serta mi'raj. Momen ini meningkatkan iman beberapa orang yang beriman serta membuat beberapa orang yang celaka makin bertambah keras bantahannya.

Sedang syaikh Al Qusyairi menyebutkan hikmah Isra Mi’raj ini merupakan sebenarnya Allah ingin masyarakat bumi belajar darinya mengenai beribadah serta masyarakat langit belajar darinya mengenai adab-adab beribadah. Dalam menyebutkan karakter nabi-Nya, Allah mengatakan dalam surat An-Najm ayat 17 ; “penglihatanya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya serta tidak juga melampuinya”.

Tujuannya merupakan baginda Nabi tidak senang melihat kekiri serta kekanan, tidak memohon suatu yang melewati apakah yang sudah dikasihkan Allah baik berbentuk keududukan atau kemuliaan dan lain-lain. Lewat momen ini juga Allah menyampaikan kabar jika tidak ada suatu juga yang menyamai-Nya baik dalam keagungan serta keindahan-Nya dan menyatakan jika Nabi Muhammad merupakan makhluk pilihan terbaik-Nya.

Ucapan-ucapan ulama ini memberikan indikasi begitu terpenting serta hebatnya Isra-Mi’raj ini. Momen ini di samping tunjukkan mukjizat nabi juga memiliki kandungan misteri perintah shalat yang cuma di ketahui Allah serta rasulnya. Shalat selain menjadi media beribadah sebagai fasilitas munajat pada Allah.

Dalam shalat terhimpun semua dzikir serta doa hingga saat seorang inginkan pertolongan dari Allah sebaiknya ia membangun shalat sama dengan firman-Nya yang berarti ; “Hai beberapa orang yang beriman, jadikanlah sabar serta shalat menjadi penolongmu, sebenarnya Allah bersama beberapa orang yang sabar. ” (QS. Al-Baqarah : 153)

Berdasarkan keterangan Muhammad Amin dalam As-sirah Nabawiyah min Fathil Bari mengatakan penekanan syariat shalat lewat perjalanan mi’raj ini karena saat Nabi Muhammad SAW mi’raj pada malam itu, beberapa malaikat tengah melaksanakan ibadah. Diantara mereka ada yang berdiri serta belum pernah duduk, ada yang selalu rukuk serta tidak sujud, ada yang selalu sujud serta belum pernah duduk, karena itu Allah SWT menghimpun semua beribadah ini untuk umat Nabi Muhammad. Oleh karenanya, seseorang hamba yang kerjakan shalat lewat cara berdiri, rukuk, sujud, serta duduk sudah mengumpulkan semua beribadah beberapa malaikat.

Di samping hikmah diatas, dengan perjalanan isra mi’raj ini, Allah juga inginkan supaya hamba serta Rasul-Nya rasakan periode baru dalam berdakwah, seperti Nabi Musa juga alami periode baru dengan pergi langsung mendakwahi Firaun serta diangkatnya saudaranya Harun untuk mengikuti dakwahnya.

Nabi Musa sebelum diperintah untuk menjumpai Firaun sudah Allah sediakan dengan beberapa jenis mukjizat serta keutamaan supaya beliau siap. Allah berfirman pada Nabi Musa ; “untuk Kami tunjukkan padamu sebahagian dari pertanda kekuasaan Kami yang besar sekali, Pergilah pada Fir´aun ; sebenarnya ia sudah melebihi batas. ” (QS. Thaha : 23-24)

Sama seperti dengan Nabi Muhammad SAW, Allah buat persiapan perjalanan dakwah beliau yang panjang dengan membawanya ke satu babak di mana disandingkan dengan Jibril, beberapa nabi, surga serta neraka, supaya kesabaran beliau semakin tertempa dalam melawan lika-liku perjalanan dakwah. Allah berfirman pada Nabi Muhammad ; “Sesungguhnya dia sudah lihat sebahagian pertanda (kekuasaan) Tuhannya yang terbesar. ” (QS. An-Najm : 18)

Lantas beliau SAW diistimewakan dengan mengimami beberapa nabi serta dinaikkan menuju sidratul muntaha, satu kelebihan yang tidak didapatkan oleh seoranng juga tidak hanya beliau. Serta sebesar-besar hikmah dari perjalanan isra mi’raj merupakan disyariatkannya shalat. Dengan melaksanankan shalat harus itu seseorang hamba menegakkan suatu keharusan ubudiyah yang dapat menahan udara nafsu, memberikan akhlak-akhlak mulia didalam hati, menyucikan jiwa dari karakter penakut, pelit, keluh kesah, serta putus harapan.

Dengan shalat kita dapat meminta pertolongan pada Allah dari persoalan yang kita hadapi. Allah SWT berfirman yang berarti : “Sesungguhnya manusia dibuat berbentuk keluh kesah lagi kikir. Jika ia ditimpa kesulitan ia berkeluh kesah, serta jika ia mendapatkan kebaikan ia sangat kikir, terkecuali beberapa orang yang kerjakan shalat, yang mereka itu masih kerjakan shalatnya. ” (QS. Al-Ma’arij : 19-23)

Rasulullah SAW merupakan seseorang yang selalu berdiri (shalat) bermunajat pada Rabbnya, hingga beliau temukan kesenangan dalam kerjakan shalat. Beliau bersabda ; “Dan jadikan penyejuk hatiku didalam shalat. ”

Lewat media shalat ini dapat beberapa orang beriman bisa ada di depan Allah seakan-akan Allah memang sengaja supaya umat Nabi Muhammad bisa menjumpainya setiap saat. Bahkan juga golongan sufi jadikan shalat ini menjadi mi’rajnya setiap waktu.

Mi’raj golongan sufi lebih pada riyadhan serta mujahadah untuk mendidik serta bersihkan qalbunya supaya tetap suci serta menghadap Allah. Berarti mi’raj mereka bergantung pada tingkatan ruhaninya semasing dalam perjumpaanya dengan Allah SWT.

Mudah-mudahan Allah jadikan kita termasuk juga beberapa orang yang semangat dalam kerjakan shalat serta tidak lupa dalam mengerjakannya. Mudah-mudahan shalat jadi penyejuk hati kita serta jalan untuk mendekatkan diri pada Rabb kita. Wallau a’lam Bisshowab.

Pernahkan Rasulullah SAW Puasa Sunah Di Bulan Rajab ? Jawabannya

Pernahkan Rasulullah SAW Puasa Sunah Di Bulan Rajab ? Jawabannya - Hukum puasa rajab tetap jadi bahan pembicaraan beberapa orang. Penduduk masih tetap bertanya-tanya bagaimana sebenarnya posisi puasa Rajab dalam Islam : apa disunnahkan atau dilarang? Jawaban dari pertanyaan ini pasti bukan suatu yang baru. Banyak ulama yang menuturkan tentang kebolehannya.

Namun, tiap-tiap masuk bulan Rajab tetap saja ada orang atau grup yang menafikan kemampuan amal baik itu. Argumen yang mereka kemukakan umumnya begitu ciri khas serta itu-itu saja : adakah hadis spesifik mengenai kesunnahan puasa Rajab atau sudah pernahkah Rasulullah SAW mengerjakannya.

Dahulu, pertanyaan seperti ini sempat disampaikan Utsman Ibn Hakim al-Anshari pada Sa’id Ibn Jubair. Dialog pada kedua-duanya dicatat oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya. Tersebut kutipannya :

Pernahkan Rasulullah SAW Puasa Sunah Di Bulan Rajab ? Jawabannya

سألت سعيد بن جبير عن صوم رجب فقال سمعت بن عباس يقول كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم حتى نقول لا يفطر ويفطر حتى نقول لا يصوم

“Saya menanyakan pada Sa’id Ibn Jubair mengenai puasa Rajab, beliau menjawab berdasar pada cerita dari Ibnu ‘Abbas jika Rasulullah SAW selalu berpuasa sampai kami berkata kelihatannya beliau akan berpuasa semua bulan. Akan tetapi satu waktu beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, kelihatannya beliau akan tidak puasa satu bulan penuh. ” (HR : Muslim)

Hadis ini memberikan Rasulullah sempat kerjakan puasa di bulan Rajab meskipun tidak satu bulan penuh. Ini sekaligus juga membuktikkan puasa Rajab bukan termasuk juga masalah bid’ah tercela. Agar lebih jelas, Imam al-Nawawi dalam Syarah Muslim menuturkan :

الظاهر أن مراد سعيد بن جبير بهذا الاستدلال أن لا نهي عنه ولا ندب فيه لعينه بل له حكم باقي الشهور ولم يثبت في صوم رجب نهي ولا ندب لعينه ولكن أصل الصوم مندوب إليه وفي سنن أبي داود أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ندب إلى الصوم من الأشهر الحرم ورجب أحدها

“Maksud Sa’id Ibn Jubair beristidlal dengan hadis ini merupakan pada intinya Rasulullah SAW tidak melarang puasa Rajab serta tidak juga menyunnahkannya. Namun, hukum puasa Rajab sama juga dengan puasa di bulan lainnya. Tidak ada dalil spesifik yang melarang puasa Rajab serta menyunnahkannya. Pada hakekatnya, hukum puasa merupakan sunnah. Dalam Sunan Abu Dawud diterangkan jika Rasulullah SAW mensunnahkan puasa di bulan haram (asyhur hurum) serta Rajab satu diantara bulan itu. ”

Dari keterangan Imam al-Nawawi diatas bisa dimengerti jika lakukan puasa di bulan rajab merupakan sunnah dengan beberapa argumen : sempat, disaksikan dari hukum aslinya, puasa disunnahkan kapan juga saat tidak ditangani pada saat terlarang, seperti hari raya Idhul Fitri atau Idhul Adha ; ke-2, walau tidak diketemukan dalil spesifik berkaitan puasa Rajab, akan tetapi butuh dilihat, Rasulullah SAW mensunnahkan puasa di bulan haram (asyhur hurum) serta Rajab termasuk juga satu diantara bulan haram.

Jadwal Puasa Rajab 2019 Berapa Hari Sebaiknya Ya ?

Jadwal Puasa Rajab 2018 Berapa Hari Sebaiknya Ya ? - Rajab merupakan bulan ke tujuh dari penggalan Islam qomariyah (hijriyah). Momen Isra Mi’raj Nabi Muhammad shalallah ‘alaih wasallam untuk terima perintah salat lima waktu berlangsung pada 27 Rajab ini.

Bulan Rajab juga adalah salah sebulan haram, berarti bulan yang dimuliakan. Dalam kebiasaan Islam diketahui ada empat bulan haram, ketiganya dengan berurutan merupakan : Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, serta sebulan yang sendiri, Rajab.
Diberi nama bulan haram karena pada bulan-bulan itu orang Islam dilarang membuat peperangan. Mengenai bulan-bulan ini, Al-Qur’an menuturkan :

“Sesungguhnya bilangan bulan pada bagian Allah merupakan dua belas bulan, dalam ketentuan Allah di waktu Dia membuat langit serta bumi, salah satunya empat bulan haram. Itu (ketentuan) agama yang lurus, Karena itu jangan sampai kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, serta perangilah golongan musyrikin itu semua seperti merekapun memerangi kamu semua, serta ketahuilah sebenarnya Allah bersama beberapa orang yang bertakwa.

Jadwal Puasa Rajab 2019 Berapa Hari Sebaiknya Ya ?

Hukum Puasa Rajab
Hadis-hadis Nabi yang menyarankan atau memerintah berpuasa dalam bulan- bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram serta Rajab) itu cukuplah jadi hujjah atau landasan tentang keutamaan puasa di bulan Rajab.

Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda " Puasalah pada bulan-bulan haram. " (Kisah Abu Dawud, Ibnu Majah, serta Ahmad). Hadis yang lain merupakan kisah al-Nasa'i serta Abu Dawud (serta disahihkan oleh Ibnu Huzaimah) : " Usamah berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tidak lihat Rasul lakukan puasa (sunnah) sekitar yang Rasul kerjakan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab : 'Bulan Sya'ban merupakan bulan pada Rajab serta Ramadan yang dilupakan oleh banyak orang. ' "

Menurut as-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam pemkajian puasa sunnah, ungkapan Nabi, " Bulan Sya'ban merupakan bulan pada Rajab serta Ramadan yang dilupakan banyak orang " itu dengan implisit tunjukkan jika bulan Rajab juga disunnahkan lakukan puasa di dalamnya.

Keutamaan berpuasa pada bulan haram juga diriwayatkan dalam hadis sahih imam Muslim. Bahkan juga berpuasa didalam bulan-bulan mulia ini dimaksud Rasulullah menjadi puasa yang paling penting sesudah puasa Ramadan. Nabi bersabda : “Seutama-utama puasa sesudah Ramadan merupakan puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, serta Rajab).

Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din mengatakan jika kesunnahan berpuasa jadi lebih kuat bila dikerjakan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah). Hari- hari utama ini bisa diketemukan pada setiap tahun, setiap bulan serta setiap minggu. Berkaitan siklus bulanan ini Al-Ghazali mengatakan jika Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram serta sya’ban. Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum di samping dzulqa’dah, dzul hijjah, serta muharram.

Dijelaskan dalam Kifayah al-Akhyar, jika bulan yang paling penting untuk berpuasa sesudah Ramadan merupakan bulan- bulan haram yakni dzulqa’dah, dzul hijjah, rajab serta muharram. Diantara ke empat bulan itu yang paling penting untuk puasa merupakan bulan al-muharram, lalu Sya’ban. Akan tetapi menurut Syaikh Al-Rayani, bulan puasa yang utama sesudah al-Muharram merupakan Rajab.

Berkaitan hukum puasa serta beribadah pada Rajab, Imam Al-Nawawi mengatakan, sudah jelas serta shahih kisah jika Rasul SAW suka pada puasa serta perbanyak beribadah di bulan haram, serta Rajab merupakan satu diantara bulan haram, karena itu saat tidak ada larangan spesial puasa serta beribadah di bulan Rajab, karena itu tidak ada satu kemampuan untuk melarang puasa Rajab serta beribadah yang lain di bulan Rajab” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).

Hadis Keutamaan Rajab
Tersebut beberapa hadis yang menjelaskan keutamaan serta kekhususan puasa bulan Rajab :
• Diriwayatkan jika jika Rasulullah SAW masuk bulan Rajab beliau berdo’a : “Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) serta (juga) Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan. ” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).

• " Siapa saja berpuasa pada bulan Rajab satu hari, karena itu laksana ia puasa saat satu bulan, jika puasa 7 hari karena itu ditutuplah untuk dia 7 pintu neraka Jahim, jika puasa 8 hari karena itu dibukakan untuk dia 8 pintu surga, apabila puasa 10 hari karena itu digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan. "

• Kisah al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid : “Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, karena itu ia laksana berpuasa satu tahun, jika puasa 7 hari karena itu ditutuplah untuk dia pintu-pintu neraka jahanam, jika puasa 8 hari dibukakan untuk dia 8 pintu surga, jika puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya..... "

• " Sebenarnya di surga ada sungai yang diberi nama Rajab, airnya lebih putih dibanding susu serta rasa-rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa satu hari pada bulan Rajab, karena itu ia akan dikaruniai minum dari sungai itu ".

• Kisah (dengan mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda : " Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, serta Ramadan bulannya umatku. "

• Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya lihat suatu sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu serta lebih harum dari wangi-wangian, lantas saya menanyakan pada Jibril a. s. : “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini? ”Maka berkata Jibrilb a. s. : “Ya Muhammad sungai ini merupakan untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”

Tersebut beberapa hadis yang menjelaskan keutamaan serta kekhususan puasa bulan Rajab :

Diriwayatkan jika jika Rasulullah SAW masuk bulan Rajab beliau berdo’a : “Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) serta (juga) Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan. ” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).
" Siapa saja berpuasa pada bulan Rajab satu hari, karena itu laksana ia puasa saat satu bulan, jika puasa 7 hari karena itu ditutuplah untuk dia 7 pintu neraka Jahim, jika puasa 8 hari karena itu dibukakan untuk dia 8 pintu surga, apabila puasa 10 hari karena itu digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan. "
Kisah al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid : “Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, karena itu ia laksana berpuasa satu tahun, jika puasa 7 hari karena itu ditutuplah untuk dia pintu-pintu neraka jahanam, jika puasa 8 hari dibukakan untuk dia 8 pintu surga, jika puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya..... "
" Sebenarnya di surga ada sungai yang diberi nama Rajab, airnya lebih putih dibanding susu serta rasa-rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa satu hari pada bulan Rajab, karena itu ia akan dikaruniai minum dari sungai itu ".
Kisah (dengan mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda : " Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, serta Ramadan bulannya umatku. "
Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya lihat suatu sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu serta lebih harum dari wangi-wangian, lantas saya menanyakan pada Jibril a. s. : “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini? ”Maka berkata Jibrilb a. s. : “Ya Muhammad sungai ini merupakan untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.

Mudah-mudahan kita bisa menjemput keunggulan serta berlipat-lipat pahala yang Allah SWT beri pada umat Muhammad SAW buat mereka yang berpuasa sunah pada bulan Rajab. Itulah Jadwal puasa rajab berapa hari Sebaiknya Ya 2019 ? yang dapat kami sampaikan kali ini.